![]() |
Rumah Bambu Kampoeng Batara Banyuwangi |
Anak-anak rimba hutan kaki Gunung Raung, Kecamatan Kalipuro,
Kabupaten Banyuwangi kini bisa tersenyum gembira. Sebabnya mereka mempunyai
Rumah Bambu sebagai wadah kreativitas.
Rumah Bambu Kampoeng Batara berukuran 10x20 meter tersebut
didesain terbuka, sehingga terasa sejuk meski cuaca panas. Rumah Bambu yang
terletak di ketinggian kawasan hutan itu menjadi tempat anak-anak belajar,
bermain, beraktivitas, berlatih seni, dan lainnya.
"Saya sudah berkali-kali datang ke sini. Saya sangat
senang dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga di sini," kata
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meresmikan Rumah Bambu Kampoeng
Batara, Selasa (30/3/2021).
Kampoeng Batara atau Kampung Baca Taman Rimba terletak di
tepi hutan, Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro,
Kabupaten Banyuwangi.
Rumah Bambu ini selaras dengan potensi Kelurahan Papring
yang dikenal dengan potensi bambunya. Papring dikenal sebagai panggone pering
(tempatnya bambu). Di kampung ini banyak masyarakat yang memproduksi besek
(wadah bambu).
Kampung ini terletak sekitar 15 kilometer dari kota
Banyuwangi, dan berada di ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
Kampoeng Batara sendiri merupakan tempat berkumpulnya
anak-anak di tepi hutan kaki Gunung Raung, untuk menuangkan kreativitas, yang
biasa dikenal sebagai anak-anak rimba itu.
Disebut anak rimba, karena tiap musim tanam mereka akan
berjaga di hutan agar tanaman mereka tidak dirusak babi hutan.
Mayoritas penduduk di kampung ini merupakan petani dengan
memanfaatkan sistem pertanian tumpang sari di hutan. Anak-anak rimba ini telah
terbiasa keluar masuk hutan untuk menjaga tanaman mereka.
"Saya harap dengan Rumah Bambu ini membuat anak-anak
bisa semakin nyaman belajar dan bermain," ungkap Ipuk.
Ipuk mengatakan anak-anak di Kampoeng Batara ini sangat
kreatif. Dia melihat saat pembukaan Rumah Bambu anak-anak di kampung ini mampu
menampilkan berbagai seni tradisi. Mulai dari pencak silat, barong, tari,
memainkan musik tradisi, dan lainnya.
"Satu anak bisa memainkan berbagai seni. Ini
membanggakan. Saya harap apa yang dilakukan di Kampoeng Batara ini bisa menular
ke kampung-kampung lainnya," ujar Ipuk.
Rumah Bambu ini merupakan bagian dari CSR Pertamina Tanjung
Wangi. Widie Nurmahmudy, pendiri Kampoeng Batara, berterima kasih atas dukungan
dari berbagai pihak atas pengembangan anak-anak di Kampoeng Batara ini.
Selengkapnya baca TimesIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar