![]() |
Salah satu motif batik Banyuwangi karya Isyam Syamsi (via Instagram @isyamsyamsi) |
Ditangan Isyam Syamsi, seorang desainer muda Bumi Blambangan,
busana berbahan kain batik Banyuwangi tidak lagi terasa jadul. Namun berkesan
elegan dengan corak warna yang berani.
Karya pemilik Gelery Batik Isyam Syamsi Private Collection
Business Center Hotel Ketapang Indah, di Jalan Gatot Subroto, Banyuwangi, ini
memang mempunyai pesona tersendiri.
Kepiawaianya menggores sketsa banyak melahirkan mode busana
menawan. Hingga mengantarkan Batik Banyuwangi, dikenal dikancah internasional.
Dan berkat prestasinya, motif Paras Gempal, Kangkung
Setingkes, Kopi Pecah, Manuk Kacaruk, Gedegan dan Galaran. Serta Gajah Oling,
yang merupakan motif tertua Batik Banyuwangi, kembali bergeliat.
“Batik Banyuwangi, memiliki ciri dan daya tarik tersendiri.
Selalu menumbuhkan inspirasi saya untuk membuat busana yang indah dan elegan,”
kata Isyam Syamsi kepada TIMES Indonesia, Senin (1/3/2021).
Isyam mampu memadukan antara motif, warna dan model. Hingga tercipta maha karya busana yang pas dengan si pemakai. Mampu memunculkan kesan mewah, wibawa dan elegan.
Maka jangan heran desain pria kelahiran Desa Sidodadi,
Kecamatan Wongsorejo, ini sangat digandrungi. Bukan hanya dari kalangan pejabat
atau profesional ujung timur pulau Jawa saja. Tapi juga level nasional.
Termasuk para wisatawan serta pemburu fashion internasional.
Maklum saja. Pemilik nama lengkap Ach Isnaini Syamsi SE, ini
memang sudah kenyang dengan pengalaman. Segudang penghargaan juga telah dia
dapatkan. Salah satunya penghargaan sebagai Desainer East Java Fashion Harmony
II, dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada tahun 2020.
“Kenapa saya selalu mengusung Batik Banyuwangi, karena Batik
Banyuwangi, adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan. Dan saya sangat
senang ketika melihat generasi muda, masyarakat, merasa bangga mengenakan
busana Batik Banyuwangi,” ulasnya.
Kecintaan pada Batik Banyuwangi pun berujung manis bagi
Isyam Syamsi. Sejumlah karya, seperti Black and Gold, Monochrome, Osing
Heritage, Emerald Blambangan dan lainnya, selalu menjadi primadona para pecinta
batik. Hingga membawa namanya terus melambung.
Karir desainer busana mulai dia geluti sejak 2003 silam.
Dengan mengikuti sejumlah perlombaan fashion. Tahun 2009, Ketua Bidang V
Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Banyuwangi, ini mulai melirik bahan Batik Banyuwangi. Eksperimen terus dia
lakukan.
Hasilnya, Isyam Syamsi berhasil mengantarkan Rumah Batik
Sritanjung menjadi juara umum ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF) tahun 2013.
Ditahun 2014, dia kembali mengikuti event BBF namun dengan mengusung brand
sendiri ‘Isyam Syamsi’. Dan lagi-lagi mampu menyabet podium juara umum.
Prestasi yang sama juga dia raih ditahun 2015.
Ingin terus menambah pengalaman, dia mulai menjajaki event
fashion skala nasional. Alhasil, busana karya Isyam Syamsi terpilih untuk
dikenakan dalam ajang Putri Indonesia.
“Tahun 2018, saya mulai mengikuti fashion show
internasional,” cetusnya.
Diantaranya dalam ajang Laos Fashion Week. Termasuk
memperkenalkan Batik Banyuwangi di Wina, Austria dan Baratislava, Slovakia.
Isyam mampu memadukan antara motif, warna dan model. Hingga tercipta maha karya busana yang pas dengan si pemakai. Mampu memunculkan kesan mewah, wibawa dan elegan.
Itulah kiprah Isyam Syamsi yang telah berhasil melambungkan batik Banyuwangi ke kancah internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar