Ada "Bunga Desa", Bupati Banyuwangi Ngantor di Desa Perbatasan Taman Nasional Alas Purwo

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ngantor di Desa Kalipat, Kecamatan Tegaldlimo
(Humas Pemkab Banyuwangi)

Gara-gara "Bunga Desa", Bupati Banyuwangi pun ngantor di desa. Jangan keliru, Bunga Desa adalah program "Bupati Ngantor di Desa" yang digagas Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani dan wakilnya Sugirah semasa kampanye yang kini diwujudnyatakan.

Di Banyuwangi terdapat 189 desa, dan mereka akan keliling ngantor di desa, mencari masalah dan memberi solusi secara bertahap.   

Sejak pagi hingga sore, Bupati Ipuk berada di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, yang berbatasan dengan Taman Nasional Alas Purwo.
 
Di Balai Desa Kalipait, Rabu (10/3/2021), Bupati Ipuk berkantor untuk membahas sejumlah permasalahan dengan aparat desa.
 
Mulai anak putus sekolah, pemanfaatan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, sertifikat tanah, persampahan, hingga peningkatan kualitas produk hortikultura.
 
Selama satu jam lebih, Ipuk berdiskusi dan mendengarkan apa yang perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan warga setempat.
 
"Ibaratnya, ini kami mendekati masalah. Jadi tidak meneropong dari jauh, tapi datang langsung ke desa. Cek, pantau, bahas bareng apa yang harus dilakukan. Kalau solusinya tidak bisa saat ini, dalam arti jangka menengah-panjang, nanti masuk di perencananaan Bappeda dan dinas terkait," ujarnya.
 
Seusai membahas masalah desa, Ipuk melanjutkan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Pada Dinas Pendidikan, Bupati Ipuk menekankan pada akselerasi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
 
Ipuk ingin, IPM Banyuwangi yang telah masuk kategori tinggi dengan angka 70,06, bisa lebih ditingkatkan lagi.
 
“Saya minta Pak Ratno (Kepala Dinas Pendidikan Suratno) untuk perkuat kolaborasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat untuk memperbaiki rata-rata lama sekolah warga. Karena kalau di-breakdown, salah satu tantangan utama peningkatan IPM Banyuwangi ada di lama sekolah karena sebagian warga dulunya karena satu dan lain belum sempat sekolah formal,” ujarnya.
 
Selain berkantor di Balai Desa, Ipuk juga meninjau pembelajaran tatap muka di SMP Tegaldlimo.
 
Lalu Ipuk meninjau program penggunaan pupuk organik di areal persawahan. Di sana, Ipuk berdialog dengan petani dan penyuluh pertanian.
 
Pemkab Banyuwangi juga melakukan layanan jemput bola, mulai layanan administrasi kependudukan hingga perizinan sektor mikro yang dibuka on the spot bagi warga.
 
Kepala Desa Kaliait, Supriyono, mengapresiasi program bupati berkantor di desa.
 
"Ini tidak sekadar kunjungan kerja, namun kami bisa dapat jawaban dan solusi langsung atas kesulitan kami selama ini," ujarnya
 
Supriyono juga menuturkan jika warga desa juga merasa senang dengan seringnya Bupati Ipuk turun ke desa.

"Warga juga sangat antusias datang ke balai desa, tapi kami selalu ingatkan harus selalu taati protokol kesehatan. Yang Jelas, bagi kami ini sangat bermanfaat karena bupati jadi tahu detail masalah tiap desa, jadi solusinya tidak gebyah-uyah (tidak menyamakan dengan desa lainnya)," kata Supriyono.


 Selengkapnya baca Tribun 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard