![]() |
Puncak Raung berawan lentikularis (via Detik.com) |
Puncak Gunung Raung tampak bertopi awan. BMKG menyebut awan
mirip caping itu terbentuk saat peralihan musim.
Gunung Raung dengan ketinggian 3.332 mdpl di Jawa Timur
sedang tampak molek. Puncaknya diselimuti awan lentikularis sehingga
seolah-olah memakai topi.
"Awan mirip caping ini paling memungkinkan terbentuk
saat mulai peralihan musim," kata Deny Gumintar, Prakirawan Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, awal pekan ini.
"Fenomena ini nama ilmiahnya awan lentikularis. Proses
terbentuknya akibat arus udara yang lembab terdorong ke atas dan melintas
melalui puncak gunung atau bukit yang menyebabkan kelembaban. Sehingga
mengembun dan akhirnya membentuk seperti itu," Deny menjelaskan.
"Awan ini bukan lantas menjadi pertanda akan terjadinya
badai, tidak. Atau bencana lainnya, juga tidak. Karena awan yang berbahaya itu
awan Cumulonimbus," ujar Deny.
Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Raung saat ini terpantau
menurun jika dibandingkan sebelumnya. Asap abu-abu dari kawah dengan ketebalan
tipis terkadang masih terlihat dengan ketinggian 300-500 meter. Adapun
aktivitas tremor menerus (microtremor) masih terekam dengan amplitudo 1-5 mm
(dominan 1 mm).
Gunung Raung merupakan salah satu gunung favorit pendaki di
Indonesia. Gunung Raung memiliki kaldera kering terbesar di Pulau Jawa dan
terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di NTB. Dasar kawah Gunung
Raung kian istimewa dengan anakan yang kerap mengeluarkan asap dan letusan
kecil.
Gunung Raung itu berlokasi di kompleks Pegunungan Ijen. Nah,
Gunung Raung merupakan puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut.
Menurut beberapa sumber terdapat beberapa pilihan jalur
untuk mendaki Gunung Raung. Yakni, jalur Kalibaru, Sumber Waringin, Glenmore,
dan Jambewangi. Di antara empat jalur itu, cuma jalur Sumber Waringin yang ada
di Kabupaten Bondowoso, lainnya dari Banyuwangi.
Selengkapnya baca Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar