Kampung Jahe, Urban Farming Di Tengah Kota Banyuwangi

Kampung Jahe di Banyuwangi
Pekarangan warga di Kelurahan Tukangkayu ditanami jahe.


Kampung padat penduduk di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Kota Banyuwangi ditetapkan oleh Pemkab Banyuwangi sebagai sentra jahe organik. Soft launching dilakukan pada Minggu malam (21/2/2021).

Kampung jahe di Jalan Cut Nyak Dien ini bakal disulap sebagai urban farming jahe organik. Disini warga membuat olahan jahe dengan berbagai jenis makanan dan minuman.

Camat Kota Banyuwangi M Lutfi mengatakan penetapan urban farming di wilayah kota sedang digalakkan. Ini dilakukan untuk menyambut adanya Festival baru, yakni Festival Kampung Jahe di Kelurahan Tukangkayu.

"Tak hanya wilayah desa yang kita gerakan untuk pertanian. Tapi juga perkotaan yakni melakukan pemanfaatan pekarangan sempit menjadi lahan untuk bercocok tanam yang bermanfaat," ujarnya kepada detikcom usai soft launching Kampung Jahe.

Menurut Lutfi, adanya Kampung Jahe ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru untuk City Tour dalam kota Banyuwangi. Ini juga sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

"Rencana akan ada Festival Kampung Jahe yang digelar 3 April mendatang. Kita siapkan sebagai kampung yang masyarakat bisa tergerak meski dengan lahan yang sempit,"tambahnya.

Sebagai langkah awal, kata Lutfi, kegiatan ini disupport penuh oleh berbagai pihak. Termasuk dari Kecamatan Kota Banyuwangi yang memberikan pelatihan kuliner jahe, packaging kuliner jahe hingga berbagai kerajinan dari bahan jahe.

"Seperti yang Festival dulu, Sistemnya keroyokan. Dinas Pertanian melakukan pelatihan penanaman jahe hingga panen, ada juga Dinas Koperasi yang memberikan pelatihan penjualan dan kita juga siapkan kuliner hingga packaging. Kita juga siapkan 20 bibit jahe di masing-masing rumah warga di Krajan Utara ini," pungkasnya.

Menurut Qorinatul Urbaniyah (23), salah satu warga Tukangkayu, munculnya ide adanya Kampung Jahe merupakan dari inisiatif warga yang saat ini getol menanam jahe di tempat yang sempit.

"Pertama yang nanam hanya 15 orang, tapi sekarang susah hampir merata warga menanam jahe di pekarangan rumah," ujarnya.

Jahe yang ditanam adalah jahe emprit, jahe merah, hingga jahe gajah. Semuanya ditanam dengan cara organik. Pelatihan pun sudah dilakukan. Tak hanya pelatihan menanam jahe, warga juga membuat kuliner berbahan jahe. Mulai dari makanan ringan, minuman hingga makanan berat bercita rasa jahe.

"Snack bagiak, keripik matahari, kucur, jenang tape dan dodol jahe. Semua beraroma dan rasa jahe. Minuman juga, mulai dari jahe hangat, wedang ronde, teh jahe aren, kopi jahe sekoteng dan makanan yang bercinta rasa jahe," tambahnya.


 Selengkapnya baca Detik 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard