![]() |
Mural Covid-19 ditengah PPKM mikro (via CNBC Indonesia) |
PPKM mikro berdampak positif di Kabupaten Banyuwangi. Angka konfirmasi positif Covid-19 menurun hingga 32,27 persen. Penurunan ini terjadi selama 10 hari Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM Mikro).
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Banyuwangi, Mujiono, menilai,
program PPKM berbasis Mikro memberikan dampak positif dalam menekan penyebaran
Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi.
"Di awal Februari lalu tercatat 252 orang yang
terkonfirmasi Covid-19, saat ini tinggal 177 orang. Jadi ada penurunan 75
kasus," ucap Mujiono.
PPKM Mikro merupakan bagian dari kebijakan Instruksi Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 3 Tahun 2021. Salah satu aturan ini berisi
tentang pembentukan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan.
Setiap desa setidaknya perlu membentuk satgas mulai dari tingkat RT hingga
kecamatan.
Menurut Mujiono, terdapat 189 desa dan 28 kelurahan di
Kabupaten Banyuwangi. Dari total tersebut, baru 207 posko yang benar-benar
beroperasi di masyarakat. Saat ini masih ada 10 kelurahan yang belum
mengoperasikan posko penanganan Covid-19.
Pemkab Banyuwangi tengah berupaya mempercepat pembentukan
posko penanganan Covid-19 di 10 kelurahan. Target ini diharapkan dapat selesai
dalam dua hari ke depan.
Di kesempatan itu, Mujiono juga menjabarkan peta zonasi di
level Rukun Tetangga (RT) sesuai aturan Mendagri dan SK Gubernur Jatim.
Dari
total 10.569 RT yang tersebar di 217 desa dan kelurahan se-Banyuwangi, 10.354
RT merupakan zona hijau. Kemudian 215 masuk kategori zona kuning dan
masing-masing nol pada zona oranye dan merah.
Mujiono berharap, masyarakat terus melakukan protokol
kesehatan (prokes) Covid-19. Dengan demikian, zona oranye pada Banyuwangi bisa
segera berubah menjadi kuning, bahkan hijau. Untuk itu, ia sangat mengharapkan
sinergi dari tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, serta berbagai elemen
masyarakat lainnya.
Selengkapnya baca Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar