![]() |
Launching program Rebound Banyuwangi |
Pemkab Banyuwangi bertekad memulihkan perekonomian lokal
yang sempat terpuruk akibat dampak Pandemi Covid-19 melalui program Rebound
Banyuwangi. Program ini mendapat dukungan pemerintah pusat dan provinsi.
"Kami terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat
dan Pemprov Jatim, apalagi setelah kedatangan Presiden Jokowi dan Gubernur
Jatim Bu Khofifah ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, semuanya kompak membantu
pemulihan ekonomi Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar
Anas, Sabtu (15/8/2020).
"Menko Kemaritiman dan Investasi Pak Luhut Pandjaitan
juga terus mengontrol berbagai program pusat di Banyuwangi. Rakyat Banyuwangi
sangat berterima kasih dengan dukungan itu," ujarnya.
Selain dukungan berbagai pembangunan infrastruktur yang
digeber Kementerian PUPR, pemerintah pusat juga menggelontor berbagai bantuan
fasilitas kebutuhan new normal pariwisata.
"Berbagai upaya pemulihan ini tentu tujuannya untuk
kembali membuka lapangan kerja, menggeliatkan ekonomi setelah terpukul dampak
pandemi," tambah Bupati Anas.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Hari Santosa Sungkari mengatakan, dari berbagai daerah wisata,
Banyuwangi yang paling siap menjalani kebiasaan baru pariwisata.
"Banyuwangi paling siap dan memiliki ukuran yang jelas.
Karena itu kami turut berpartisipasi dengan membantu fasilitas kebutuhan new
normal di destinasi wisata," terang Hari.
Menurut Hari, Banyuwangi memiliki tolok ukur yang jelas saat
hendak membuka destinasi. Salah satunya sertifikasi pemenuhan protokol
kesehatan bagi destinasi pariwisata, restoran, hotel, kafe bahkan warung
rakyat.
Hari menjelaskan, apa yang dilakukan Banyuwangi sesuai
dengan program Kemenparekraf terkait rebound pariwisata.
Dalam tatanan new normal di sektor pariwisata, yang utama
saat ini adalah membangun destinasi yang merupakan protokol Cleanliness,
Health, Safety, Environment (CHSE).
"Kegiatan rebound ini meliputi penguatan sapta pesona,
revitalisasi amenitas dengan penggadaan pendukung CHSE dan alat penunjang
keamanan," jelas Hari.
Karena itu menurut Hari, Kemenparekraf memberikan bantuan
CHSE pada Banyuwangi untuk mendukung Rebound Banyuwangi. Bantuan itu berupa
toilet portable, tempat cuci tangan portable, tempat sampah organik/non
organik, spray elektrik disenfektan, safety googles hingga tandu lipat.
Menurut Hari, di masa new normal seperti ini, pariwisata
tidak lagi hanya menjual keindahan dan servise saja, tetapi kesehatan dan
keamanan.
"Bantuan ini diberikan sebagai dukungan untuk
meyakinkan wisatawan. Banyuwangi adalah objek wisata yang aman dan bersih untuk
dikunjungi. Kita perlu menunjukkan Banyuwangi sebagai destinasi yang aman untuk
dikunjungi pasca Pandemi Covid-19," tandas Hari (JN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar