![]() |
Agrowisata Taman Suruh, salah satu destinasi wisata yang sudah buka di era new normal dengan menerapkan protokol kesehatan. |
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi Banyuwangi bakal menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal (domestik) saat memasuki adaptasi kebiasaan baru (new normal).
Hal ini didasarkan upaya serius yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat
di sektor wisata dengan melakukan sertifikasi pada destinasi, hotel dan
restoran hingga pembatasan pengunjung dengan penggunaan teknologi.
"Beberapa hari lalu kami melakukan webinar dengan Menko
Marves Pak Luhut dan Pak Menpar Wishnutama. Dalam pertemuan virtual tersebut,
Pak Menko menyebut Banyuwangi diperkirakan akan menjadi tujuan wisatawan di
masa normal baru ini," kata Anas, Jumat (24/7).
Webinar itu sendiri digelar oleh Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada 22 Juli 2020. Selain
diikuti Menko Luhut, juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Wishnutama Kusubandio, dan diikuti para gubernur, bupati/walikota, dan Kepala
Dinas Pariwisata se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Luhut menyebut Banyuwangi akan menjadi
tujuan wisata favorit yang bakal didatangi banyak wisatawan domestik karena
lokasinya yang berada di kota penyangga, atau berdekatan dengan kota besar,
yakni Surabaya. Aksesibilitas menuju Banyuwangi juga mudah, karena bisa
dijangkau oleh semua jenis transportasi.
"Tren menunjukkan bahwa wisatawan domestik akan
melakukan kunjungan ke kota penyangga yang memiliki alam indah dan bersih.
Misalnya, orang Jakarta itu ke Sentul dan Puncak. Sedangkan dari Surabaya ya ke
Banyuwangi. Banyuwangi bakal menjadi tempat yang banyak dikunjungi," tegas
Menko Luhut.
Luhut juga menyampaikan adanya perubahan tren paradigma
perjalanan pariwisata, dari pariwisata massal menjadi pariwisata yang lebih
berkualitas (quality tourism). Untuk itu, Luhut pun meminta setiap daerah agar
betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Terutama daerah yang diprediksi
bakal mendapatkan kunjungan banyak wisatawan.
"Saya minta agar pemerintah daerah dapat menjamin
keselamatan para pekerja sektor pariwisata, serta selalu mengingatkan
masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hal ini demi
keselamatan dan kenyamanan kita bersama," kata Luhut.
"Seperti Banyuwangi yang sudah menerapkan protokol
kesehatan di sektor wisatanya," imbuh Luhut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama pun
mendukung arahan Menko Luhut tersebut. Menurutnya, membuka kembali pariwisata
untuk wisatawan domestik akan mampu memulihkan aktivitas pariwisata yang kini
lesu akibat hantaman pandemi covid-19.
"Pada 2018 ada 8 juta wisatawan Indonesia ke luar
negeri dengan spending USD 9 miliar. Artinya ini ada potensi besar wisatawan
yang tadinya ke luar negeri, kini bisa ke dalam negeri sehingga pariwisata bisa
bangkit. Daerah harus bisa menangkap peluang ini," ungkap Wishnutama.
Sementara itu, Bupati Anas mengatakan bahwa Banyuwangi
sendiri telah menyiapkan sejumlah skema pariwisata di era kebiasaan baru. Mulai
dari sertifikasi protokol kesehatan hingga penggunaan teknologi untuk mendukung
protokol kesehatan.
"Kami melakukan supervisi ketat ke destinasi, hotel,
homestay, kafe, restoran. Semua ini untuk memberi jaminan kesehatan dan
keselamatan bagi para pengunjung. Kami juga memberikan pelatihan dan
sertifikasi protokol kesehatan pada pemandu pariwisata," kata Anas.
Bahkan, lanjut dia, Banyuwangi juga tak segan bertindak
tegas untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi warga maupun wisatawan selama
di Banyuwangi. Tim gugus tugas Banyuwangi telah melakukan penutupan sementara
bagi pelaku usaha yang lalai menerapkan protokol kesehatan.
"Sudah kami sosialisasikan, kami simulasikan, dan
setelah dievaluasi masih saja ada yang bandel. Terpaksa kami peringatkan dan
evaluasi sambil kita masukkan ke kelas pembinaan. Setelah mereka paham dan
bersedia menaati, baru kami izinkan melayani kembali. Ini adalah upaya kami
agar wisatawan dan pelaku wisata sama-sama aman," pungkas Anas. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar