Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, terus
berkoordinasi bersama Pemkab Banyuwangi untuk mempercepat pengembangan Bandara
Blimbingsari Banyuwangi.
Kali ini Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, datang langsung ke Banyuwangi, Sabtu
(12/8/2017).
Kedatangan Agus ke Banyuwangi terkait persiapan Bandara
Blimbingsari Banyuwangi yang akan menjadi suport Bandara Ngurah Rai Bali, saat
IMF-World Bank di Bali, Oktober 2018.
"Di IMF World Bank itu Menteri Keuangan seluruh dunia
akan datang. Jadi kami ke Banyuwangi untuk koordinasi percepatan pengembangan
Bandara Blimbingsari," kata Agus.
Menurut Agus, kapasitas Bandara Ngurah Rai Bali tidak cukup
untuk menampung semua pesawat yang datang dalam acara tersebut. Karena itu,
Bandara Banyuwangi akan menjadi back up Ngurah Rai.
"Nanti pesawatnya akan parkir di Banyuwangi. Karena
itu, pengembangan Bandara Banyuwangi harus dipercepat," kata Agus.
Agus menjelaskan Bandara Banyuwangi akan dilakukan
pengembangan. Mulai dari apron (tempat parkir pesawat), pavement classiication
number (PCN), dan runway.
Apron Blimbingsari saat ini berkapasitas dua pesawat jenis
737-500.
Nantinya akan diperluas sehingga bisa menampung sembilan
pesawat. Demikian juga PCN Blimbingsari akan dipertebal dari yang saat ini 36
menjadi 45.
"Runway juga akan kami perpanjang. Sebenarnya untuk
saat ini cukup, karena sudah 2.250. Tapi untuk fullroad tinggal perpanjangan
400 meter," kata Agus.
Dengan demikian nantinya Bandara Blimbingsari bisa dilewati
oleh pesawat jenis Boeing 737-800 NG.
Agus menargetkan minimal Agustus 2018, pengembangan Bandara
Banyuwangi sudah selesai. Dengan pengembangan Bandara Blimbingsari ini,
merupakan berkah besar bagi Banyuwangi.
"Ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan
daerah yang produktif," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Apalagi sudah ada maskapai yang berminat untuk melakukan
International Flight ke Banyuwangi.
"Ini ibarat gayung bersambut, setelah ada operator yang
berminat untuk membuka international flight, pengembangan Bandara Banyuwangi
dipercepat," kata Anas.
Sriwijaya Group berniat memperlebar bisnis transportasi
udaranya di Banyuwangi. Setelah membuka penerbangan direct flight
Jakarta-Banyuwangi, mereka berminat membuka penerbangan internasional.
CEO Sriwijaya Air Group, Chandra Lie mengatakan, maskapainya
berencana membuka penerbangan internasional dari dan menuju Banyuwangi.
"Membuka penerbangan internasional di Banyuwangi
peluangnya sangat besar. Mengingat potensi Banyuwangi yang luar biasa. Kultur
masyarakat di sini rendah hati, kerajinannya sangat mendukung, dan kekayaan
alamnya melimpah. Ini semua yang diminati wisatawan. Saya yakin dalam waktu
dekat Banyuwangi akan berkembang," kata Chandra.
Menurut Chandra, peluang penerbangan internasional direct
flight ke Banyuwangi kini terbuka lebar.
"Kami pastikan, Nam Air siap mendukung karena pesawat
kita sudah stand by. Walaupun dalam waktu dekat belum internasional karena
bandara Blimbingsari belum resmi menjadi bandara internasional, kami sangat
berharap akan secepatnya terlaksana," ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, dalam waktu dekat akan membawa
pelaku bisnis dari Tiongkok untuk datang ke Banyuwangi.
Sambil menunggu airport dibangun, kata dia, mereka bisa
melewati bandara internasional terdekat.
"Bahkan ada 35 duta besar yang ada di Indonesia
mengajak saya untuk mengunjungi Banyuwangi. Ini juga membuka peluang Banyuwangi
bisa lebih dikenal," jelas dia. (Tribunnew.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar