Arisan bodong memakan korban sejumlah ibu-ibu di Banyuwangi.
Mereka jadi korban penipuan arisan yang berjuluk Arisan Mama Gaul, yang
dilakukan YR, yang bertindak sebagai ketua arisan.
Seperti dikutip dari portal Liputan6.com, ibu-ibu tersebut tergoda
mengikuti arisan yang digagas YR dengan iming-iming investasi yang menjanjikan
keuntungan hingga 50 persen.
![]() |
Rumah terduga pelaku arisan bodong (sumber : Detik.com) |
Menurut Detik.com, kasus penipuan ini terjadi sejak 2016
hingga 2017 dengan modus pelaku mengajak beberapa ibu rumah tangga di
Banyuwangi untuk ikut dalam arisan indeks (menang sesuai urutan).
Dari perkumpulan arisan itu kemudian pelaku membuat grup BBM dengan nama Arisan Mama Gaul. Dari sini pelaku diduga menawarkan program investasi dengan bunga dan tawaran menggiurkan. Seperti liburan dan perhiasan.
Namun bukan untung yang didapat, para member Arisan 'Mama Gaul' (AMG) malah kehilangan uang yang diinvestasikannya.
Menurut salah satu member arisan yang sudah melapor ke
polisi, Dorita, YR mengiming-imingi beberapa orang untuk merekrut ibu-ibu
menjadi member arisan 'Mama Gaul'.
Dorita mengaku awalnya arisan dengan koordinator berinisial
YR berjalan lancar hingga April 2017. Pada bulan Mei 2017, arisan berubah
menjadi investasi.
"Dia (YR) menawarkan investasi kilat. Rp 5 juta kembali
Rp 6,5 juta dalam tempo 14 hari. Bahkan anggota arisan mendapatkan bonus
liburan ke Bali," kata Dorita, Sabtu (8/7) lalu.
Arisan dan investasi bodong ini terbongkar setelah investasi
tidak kunjung cair dan pelaku kabur dengan mengantongi uang korban hampir Rp 1
miliar.
Merasa jadi korban penipuan, para ibu tersebut akhirnya melapor ke Polres setempat. Satu per satu wanita muda yang menjadi korban arisan dan investasi bodong melaporkan terduga YR ke Mapolres Banyuwangi.
Menurut Kasat Reskrim Polres Banyuwangi, AKP Sodik Efendi,
saat ini pelapor berjumlah 12 orang. Seluruhnya telah dimintai keterangan.
Untuk nominal kerugian bervariasi, mulai dari Rp 15 juta, hingga yang terbanyak
Rp 145 juta, yakni yang menimpa korban atas nama Zemy.
"Kita masih melakukan pendalaman. Dan laporan masih
bersifat pengaduan bahwa mereka merasa dirugikan terkait arisan yang dianggap
tidak benar atau istilah dari para korban adalah investasi bodong,"
katanya, Selasa (11/7/2017).
Sementara itu Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto, mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi, khususnya para korban yang terlibat dengan kejadian ini harap membuat laporan ke Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) untuk ditindaklanjuti.
"Kemungkinan akan bertambah. Kita juga masih menunggu laporan-laporan dari korban lainnya. Karena ini modusnya juga arisan, ada yang bayar langsung ada yang melalui medsos atau online. Kemudian, tidak tercatat secara jelas siapa dan berapa yang ikut, yang tahu masih terlapor," tambahnya.
![]() |
Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto (via Detik.com) |
Sementara itu Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto, mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi, khususnya para korban yang terlibat dengan kejadian ini harap membuat laporan ke Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) untuk ditindaklanjuti.
"Kemungkinan akan bertambah. Kita juga masih menunggu laporan-laporan dari korban lainnya. Karena ini modusnya juga arisan, ada yang bayar langsung ada yang melalui medsos atau online. Kemudian, tidak tercatat secara jelas siapa dan berapa yang ikut, yang tahu masih terlapor," tambahnya.
Menindaklanjuti laporan para korban, polisi terus menelusuri
keberadaan YR, yang menghilang sejak Juni lalu. Mulai dari mendatangi
kediamannya di Perumahan Graha Giri Mulya (GGM), sampai melacak nomor telepon
selular. Namun usaha pencarian ini belum membuahkan hasil.
"Saat ini anggota kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Pelaku sudah tidak ada di rumahnya sejak Juni kemarin," ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto.
Pengejaran terhadap pelaku, kata Kapolres Agus, sudah dilakukan di empat lokasi berbeda. Beberapa diantaranya di beberapa rumah milik saudara pelaku di Banyuwangi dan Jember. Selain itu, polisi juga melacak nomer handphone pribadi korban untuk menentukan lokasi dimana YR berada saat ini.
"Masih kita kejar terduga pelaku ini. Ada empat lokasi yang kita datangi masih nihil," tambahnya.
(Detik.com, Liputan6.com, Timesindonesia.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar