Jalur Lingkar Selatan dan Jalan Tol Probowangi akan Tersambung di Ketapang Banyuwangi

Dua mega proyek pembangunan jalan tahun ini akan mulai digarap di Banyuwangi. Yakni Jalur Lingkar Selatan (JLS) dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).

Dua jalan ini nantinya akan tersambung di Lingkar Ketapang Banyuwangi. Sehingga antara jalur utara dan selatan akan tersambung.

"Dengan adanya jalan tol dan JLS, jarak tempuh untuk menuju ke Banyuwangi akan semakin cepat. Sehingga ini akan meningkatkan perekonomian di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (11/4/2017).

Menurut Abdullah Azwar Anas dengan adanya JLS dan jalan tol akan mempercepat laju distribusi barang. Sehingga roda perekonomian juga ikut tergerak.

Seperti JLS, jalur ini bisa mengurangi disparitas wilayah di Banyuwangi antara wilayah utara, tengah, dan selatan. Sehingga ada keseimbangan khususnya di wilayah selatan.

Tahun ini JLS akan dilanjutkan kembali. JLS merupakan jalan yang menghubungkan Pacitan, Trengalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

Sedangkan di Banyuwangi sendiri JLS terbentang sepanjang 106 kilimeter, yang melalui Ketapang, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Srono, Benculuk, Jajag, Genteng, Glenmore, Perkebunan Kendenglembu, Pagar Gunung, Malangsari, Tangki Nol (perbatasan Jember sisi selatan).

Menurut Mujiono Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya mengatakan, untuk JLS kurang 23 kilometer.

"Untuk JLS sudah mencapai 90 persen. Hanya tinggal 10 persen," kata Mujiono.

Saat ini pembebasan lahan hanya tinggal di wilayah perkebunan dan hutan, yang masuk dalam otoritas PTPN dan Perhutani.

Hanya saja menurut Mujiono, untuk JLS yang masuk ke perkebunan Malangsari ke Tangki Nol, butuh uji kembali. Ini karena kontur tanah di ruas tersebut terdapat banyak tebing yang curam.

"Medan yang paling berat ada di ruas Malangsari ke Tangki Nol. Karena di ruas ini akan dibangun jembatan yang panjang sekitar 126 meter," kata Mujiono.

Sehingga dibutuhkan studi kembali, apakah akan terus dilanjutkan atau tetap menggunakan ruas ini. Apabila tidak, bisa segera mengambil alternatif lainnya.

Mujiono memprediksi untuk JLS bisa diselesaikan dan tersambung sekitar tiga atau empat tahun lagi.

Sedangkan untuk jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, titik keluar masuknya berada di lingkar Ketapang. Jalan tol ini sepanjang 172 kilometer, dengan kecepatan laju kendaraan 120 km/jam maksimal.

Jalan tol ini memiliki dua lajur. Untuk di Banyuwangi, jalan tol ini dimulai dari Kecamatan, Wongsorejo (perbatasan Situbondo-Banyuwangi).

Untuk sisi Banyuwangi sepanjang 27,5 km, dengan lebar lebar 20-23 meter. Untuk lahan membutuhkan sekitar 257 hektare, yang melintas di tujuh desa (enam desa di Wongsorejo dan satu desa di Ketapang).

Mujiono mengatakan, penetapan lokasi final dilakukan mulai tahun ini. Pengadaan tanah pada 2017 hingga 2018. Pelaksanaan kontruksi awal tahun 2018-2019.

"Sedangkan pengoperasian jalan tol diprediksi pada akhir 2019 atau awal 2020," kata Mujiono. (Tribunnews)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard