Bupati Banyuwangi Azwar Anas meluncurkan aplikasi Banyuwangi
in Your Hand di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi, Rabu (22/3/2017).
Banyuwangi in
Your Hand adalah aplikasi berbasis android mengenai informasi dan
panduan wisata serta kuliner di Kabupaten Banyuwangi. Aplikasi Banyuwangi in
Your Hand menggunakan format "augmented
reality" dan "virtual
reality" yang dapat dilihat dalam bentuk konten video, animasi, dan
3D. Aplikasi ini juga terhubung dengan Google Maps sehingga fitur yang
ditampilkan menjadi lengkap guna memandu wisatawan ke lokasi wisata yang dituju.
Aplikasi Banyuwangi in Your Hand ini sebenarnya sudah pernah
diperkenalkan tahun 2015 lalu oleh Telkomsel, namun masih banyak kekurangannya dan sekarang
ini merupakan penyempurnaannya.
Dengan format augmented reality, aplikasi ini menampilkan kondisi
realtime lingkungan yang ada, mulai dari jalan, bangunan, dan lainnya dalam
bentuk 3D di lokasi. Namun fiturnya lebih baik dan detail daripada google maps.
Apabila menggunakan Google Maps, pengguna masih harus
mengetikkan lokasi yang diinginkan. Namun di Banyuwangi In Your Hand,
ketika kamera ponsel yang telah terhubung dengan GPS diarahkan sesuai arah
angin maka di layar ponsel akan tampil profil lokasi tempat publik, wisata,
kuliner, dan lainnya.
Dalam peluncuran tersebut, Bupati Anas langsung
mempraktekkan sendiri aplikasi ini melalui smartphone android miliknya.
Saat ponsel dihadapkan kearah timur, maka di layar muncul
berbagai ikon lokasi destinasi yang ada bagian tersebut seperti Pantai Boom,
Pasar Banyuwangi dan Taman Blambangan.
Ketika salah satu ikon di klik, maka langsung muncul google
maps yang menunjukkan arah jalan menuju tempat tersebut berikut jaraknya. Klik
berikutnya, akan muncul informasi seputar destinasi itu.
"Aplikasi
akan sangat memudahkan bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi, khususnya yang
baru pertama kali berkunjung. Detail dari lokasi-lokasi wisata di Banyuwangi
bisa dilihat di aplikasi ini," kata Anas.
Aplikasi Banyuwangi in Your Home yang merupakan program kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) ini pertama di Indonesia. ICON+ adalah anak perusahaan PT PLN, yang bergerak dalam bidang penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, dengan berbagai layanan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi.
Mohammad Shodiq, General Manager PT Icon+ Regional Surabaya
mengatakan, aplikasi ini seperti Google Street yang menggunakan format
augmented reality, yang menampilkan kondisi realtime lingkungan yang ada, mulai
dari jalan, bangunan, dan lainnya dalam bentuk 3D di lokasi. Namun tampil lebih
baik dan detail daripada google.
"Banyuwangi in Your Hand, bisa melihat seluruh isi di
Banyuwangi," kata Shodiq.
Nantinya, Banyuwangi in Your Hand juga akan dikoneksikan
dengan aplikasi serupa Europe in Your Hands dan Australia in Your Hands, sehingga
destinasi wisata di Banyuwangi, bisa turut dipromosikan di Eropa dan Australia.
Tidak hanya bekerja sama dalam peluncuran Banyuwangi in Your
Hands, PT Icon+ juga bekerjasama dalam pengembangan jaringan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), berbasis fiber optic, untuk menyempurnakan
program smartkampung di Banyuwangi.
Kedua pihak bekerjasa sama dalam kajian smart BTS (Base
Transciever Station), system dengan pemanfaatan tiang PLN. ICON+ bertugas
melakukan percepatan sambungan fiber optik desa-desa di Banyuwangi. Targetnya
145 desa tersambung fiber optik bisa tuntas pada tahun depan.
”Percepatan ini dimungkinkan karena kami memanfaatkan
instalasi tiang listrik PLN yang saat ini sudah tersedia. Kami adalah
satu-satunya perusahaan penyedia jaringan fiber optik yang memiliki rail of way
(ROW) di seluruh tiang listrik PLN. Jadi kami bisa melakukan pemasangan
jaringan dengan lebih cepat karena tidak perlu melakukan penggalian di bawah,”
kata Shodiq.
Saat ini, fiber optik merupakan satu-satunya jaringan
tercepat dalam menghadirkan konektivitas dengan kecepatan mencapai 5 Mbps di
tiap desa, sehingga sangat mumpuni dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi
desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar