Biar Makin Cantik, Vila Wisata Osing Banyuwangi Diswastakan

Fasilitas pendukung pariwisata di Banyuwangi semakin terurus. Terbaru, Pemkab Banyuwangi akan menyerahkan pengelolaan Vila Wisata Osing ke pihak swasta.

Villa Osing ditawarkan ke swasta.


Aset bangunan berupa rumah hunian milik Pemkab Banyuwangi, Vila Wisata Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi siap di serahkan ke pihak swasta untuk disewakan. Pilihan ini diambil supaya mempermudah pengelolaan aset pemda dan menambah sumber pundi-pundi rupiah untuk penghasilan asli daerah (PAD) Banyuwangi.

"Ada swasta yang berminat untuk mengelola, kalau 'diswastakan' akan lebih terawat dan menghasilkan PAD," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika meninjau Vila Wisata Osing di Desa Kemiren, Rabu (21/2/2017).

Anas mengaku sempat galau ketika melihat aset pemda yang berdiri diatas tanah seluas 7.655 m2 itu sempat tak terurus dengan serius. Keputusan penyewaan puluhan kamar Vila Wisata Osing itu akhirnya akan sama seperti nasib Hotel Blambangan yang lokasinya berseberangan dengan Taman Blambangan, Banyuwangi. Penyerahan kepada pihak ketiga itu dinilai terbaik lantaran keterbatasan anggaran dan pengelolaan jika diurus oleh Pemda sendiri.

"Dilema dulu ya, tadinya mau diurus pemda sendiri. Tapi kalau kita kelola sendiri jadi kurang terurus seperti sekarang. Kelambatan pemda mengurus ini karena keterbatasan anggaran, jadi lebih baik diswastakan seperti Hotel Blambangan gitu," paparnya.

Pantauan di lokasi, bangunan Vila Wisata Osing ini tinggal tahap penyelesaian akhir. Seperti mempercantik taman dan merawat kebersihan bangunan. Lokasinya terletak di desa yang penduduknya merupakan masyarakat Suku Osing, suku asli Banyuwangi. Lokasinya sekitar 8-10 km dari dari pusat Kota Banyuwangi. Jika ditempuh dengan kendaraan pribadi, hanya sekitar 15 menit dari pusat kota.

Ditemui dilokasi yang sama, Kepala Badan BPKAD, Samsudin menambahkan sedikitnya ada dua investor nasional yang serius untuk menyewa dan mengelola puluhan kamar villa yang dibangun sejak 2013 dan selesai 2016 lalu tersebut. Keputusan akan dikelola swastakan kepada siapa, menurutnya akan diputuskan tak lebih dari sebulan kedepan.

"Dalam sebulan ini akan ada keputusan. Sistemnya sewa pertahun. Sama seperti pengelolaan sewa Hotel Blambangan, pemda dapat Rp 350 juta setahun," tutupnya. (Detik)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard