Banyuwangi Punya Call Center Laporan Lansia Miskin

Setelah meluncurkan call center untuk menangani kasus kekerasan terhadap anak, Pemkab Banyuwangi kini memberi perhatian khusus terhadap warga lansia (lanjut usia) miskin yang hidup sebatang kara. Pemkab Banyuwangi menyebarkan nomor ponsel yang juga nomor whatsapp (WA), pada masyarakat untuk bahu membahu mengentaskan warga lansia miskin yang hidup sebatang kara.

Perhatian untuk Lansia miskin Banyuwangi.
Bupati Anas menengok warga miskin yang sedang sakit dirumahnya (sumber : Tribunnews)
Ini diharapkan masyarakat bisa turut membantu pemerintah, untuk melaporkan apabila menemukan orang tua lanjut usia miskin, atau hidup sebatang kara yang membutuhkan penanganan cepat.

"Nomor WA ini menjadi call centre bagi orang tua lanjut usia yang miskin atau sebatang kara," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (1/2/2017).

Apabila masyarakat menemukan orang tua miskin atau hidup sebatang kara, bisa dilaporkan ke Bagian Kesejahteraan Rakyat Banyuwangi, dengan format nama, alamat, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, serta foto kondisi tempat tinggal lalu kirim ke nomor WA 0853-3653-0339. Atau sms ke nomor 082257246373 dan Email kessos.setdabwi@gmail.com.

Call center pelaporan lansia miskin di Banyuwangi.

Setelah mendapat laporan, petugas akan segera datang ke rumah warga miskin tersebut untuk diberi penanganan.

Dengan cara ini, juga turut menumbuhkan masyarakat pada lingkungan sekitar, untuk membantu sesama. Cara ini mempermudah jalur pelaporan masyarakat.

"Masyarakat bisa turut membantu, minimal dengan melaporkan pada kami, kami yang akan menangani," kata Anas.

Selama ini, Pemkab Banyuwangi menggalakkan pelayanan terhadap warga secara cepat.
Ia memiliki SOP (Standard operation system) tersendiri untuk merespon setiap aduan warga, terutama tentang warga miskin yang sakit.

“SOP-nya 4 jam semua laporan harus segera ditangani,” kata Anas.

Laporan dari warga tersebut, bisa melalui aduan langsung, lewat media sosial maupun sms center.

Laporan itu, lantas didistribusikan ke instansi yang terkait. Seperti pihak Kecamatan maupun puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kini Pemkab menambah nomor WA pelaporan untuk orangtua miskin atau yang hidup sebatang kara.

Anas juga intruksikan kepala desa se-Banyuwangi untuk tiap saat melakukan pengecekan kepada warganya yang menderita sakit untuk segera mendapatkan pelayanan.

“Anggaran dana desa cukup besar. Jadi tidak ada alasan lagi bagi pemerintah desa untuk tidak memberikan pelayanan kepada warganya yang miskin dan sakit,” terangnya.

Pemkab Banyuwangi juga terus bersinergi dengan berbagai pihak. Pemkab menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk turut mengentaskan kemiskinan warga.

Baznas diharapkan menjadi katup pengaman bagi warga yang perlu segera dibantu. Baznas bisa menjadi mitra strategis pemkab dalam menangani masalah kemasyarakatan yang membutuhkan penanganan cepat.

Meskipun APBD telah menyediakan anggaran yang besar, lanjut Anas, ada beberapa hal yang tidak bisa ditangani APBD dengan cepat karena terkait aturan.


“Kalau di sekolah ada program Siswa Asuh Sebaya (SAS) di mana siswa yang mampu mebantu siswa yang kuran mampu, saya ingin di masyarakat ada Baznas yang bisa menjadi katup pengaman bagi masyarakat yang perlu segera dibantu,” kata Anas. (Tribunnews)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard