Menteri Pariwisata Arief Yahya menobatkan Kabupaten
Banyuwangi sebagai kota festival terbaik atau the best festival city di
Indonesia. Hal tersebut disampaikan Arief saat peluncuran Banyuwangi
Festival (B-Fest) di Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Menpar Arief Yahya saat launching B-Fest 2017 di kantor Kementerian Pariwisata (sumber : Kompas.com) |
Arief mengatakan, dengan adanya Banyuwangi Festival,
Kabupaten Banyuwangi mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dengan perputaran
uang mencapai Rp 1,5 triliun selama setahun.
"Kita pakai hitungan kasar saja, jika kunjungan
wisatawan asing yang mencapai 80.000 dan menghabiskan uang rata-rata 500 dollar
AS per hari dan wisatawan nusantara yang jumlahnya sekitar 3,2 juta dan menghabiskan
sekitar Rp 850.000 sampai Rp 1 juta per hari, maka ada perputaran uang sekitar
Rp 1,5 triliun di Banyuwangi," jelas Arief.
Selain itu, Menpar juga mengatakan akan ikut mempromosikan
festival yang akan digelar oleh Kabupaten Banyuwangi, terutama yang bertaraf
internasional, seperti Internasional Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Ethno
Carnival, dan pergelaran Gandrung Sewu.
Setelah diluncurkan di Banyuwangi Rabu (25/1/2017) lalu,
Banyuwangi Festival 2017 juga digelar di Balairung Soesilo Soedarman Gedung
Sapto Pesona di Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Pada acara tersebut, ditampilkan tarian "Keter
Gandrung", fashion show baju batik Banyuwangi karya
desainer Irma Lumiga dan juga lagu daerah Banyuwangi.
Menurut Kemenpar Arief Yahya, salah satu strategi Kabupaten
Banyuwangi adalah gencar mempromosikan Banyuwangi Festival melalu digital
tourism untuk mengenalkan destinasi wisata yang ada di Banyuwangi
serta memaksimalkan potensi yang ada mulai seni tradisi, budaya, kekayaan alam
dan kreativitas masyarakat.
![]() |
Peluncuran Banyuwangi Festival 2017 di Kementerian Pariwisata (sumber: Kompas.com) |
"Saat ini adalah tahun pemerataan dan Kabupaten
Banyuwangi sudah melakukannya, salah satunya adalah dengan mendirikan homestay yang
dikelola oleh masyarakat. Laporannya saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang
ada di Banyuwangi yang pastinya ini menunjang pengembangan pariwisata di
Banyuwangi," jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap untuk mendukung konektivitas.
Bandara Banyuwangi bisa menjadi bandara internasional sehingga jumlah kunjungan
wisatawan bisa meningkat drastis.
"Jika sudah ada bandara internasional, maka Banyuwangi
akan menjdi destinasi wisata utama. Natural dan culture sudah
bagus, tapi lemah di akses, ya sama saja. Tapi saya dapat laporan bahwa
penerbangan dari Jakarta bisa langsung ke Banyuwangi pada April tahun ini. Jadi
intinya selesaikan aksesnya," jelas Menpar Arief.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengatakan, secara resmi ada 72 event yang tercantum di B-Fest
2017. Namun masih banyak event lain yang digelar secara
mandiri oleh masyarakat.
Ia juga menambahkan, tantangan terbesarnya selama ini adalah
perbaikan infrastruktur. Ia mencontohkan, akses jalan ke destinasi wisata Teluk
Ijo yang terkendala karena masuk kawasan taman nasional. Ia juga menekankan,
penyelengaraan B-Fest 2017 berbasis komunitas.
"Basis pengembangannya adalah komunitas yang dilibatkan
pada event Banyuwangi Festival. Dan, saat ini ada sekitar 350 homestay yang
sebagian juga dikelola oleh Bumdes. Jadi intinya adalah festival bukan hanya
sekadar untuk pariwisata tapi juga alat konsolidasi bertemunya rakyat dan juga stakeholder,"
jelasnya.
Ia juga mengatakan, pada tahun ini akan ada 4 hotel baru
dengan kapasitas di atas 100 kamar yang ada di Banyuwangi, dan salah satu
syarat pendiriannya adalah menyediakan ruang rapat, sehingga bisa digunakan
rapat dan pertemuan.
"Untuk mempromosikan Banyuwangi, yang menjadi humas
bukan lagi hanya staf, tetapi juga masyarakat. Berkali-kali kami juga diprotes
di media sosial tapi protes tersebut kami jadikan evaluasi untuk menjadi lebih
baik lagi," pungkasnya. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar