Puskesmas jemput bola. Julukan ini pantas disematkan kepada
Puskesmas Kecamatan Sempur, Banyuwangi. Untuk memberikan pelayanan prima
terhadap masyarakat, Puskesmas Sempu mendatangi masyarakat yang ada di pelosok.
Bahkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di kaki gunung Raung pun dilakoni
para petugas puskesmas tersebut.
![]() |
Musala disulap jadi klinik sederhana di Kampung Seling (Detik.com) |
Puskesmas Sempu mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan jemput bola mencari
warga yang sakit. Warga tersebut bakal langsung diberi perawatan di rumahnya
tanpa harus mengunjungi Puskesmas. Inovasi tersebut diberi nama Pencari Mas,
akronim dari Pencari Masyarakat Sakit.
Seperti di perkampungan Seling, Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Petugas puskesmas bersama ketua RT mengunjungi kampung tersebut untuk melakukan pemeriksaan rutin kepada warga.
Seling merupakan perkampungan kecil di tengah rimba atau hutan pinus. Warga setempat menyebutnya Seling yang artinya kesele ora eling (capeknya tak terlupakan), lantaran lokasinya cukup jauh dan aksesnya tidak mudah. Untuk mencapai perkampungan ini, petugas menggunakan truk yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut getah pinus dengan menempuh perjalanan sejauh 15 km dengan menembus rimba pinus selama 1,5 jam.
Seperti di perkampungan Seling, Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Petugas puskesmas bersama ketua RT mengunjungi kampung tersebut untuk melakukan pemeriksaan rutin kepada warga.
Seling merupakan perkampungan kecil di tengah rimba atau hutan pinus. Warga setempat menyebutnya Seling yang artinya kesele ora eling (capeknya tak terlupakan), lantaran lokasinya cukup jauh dan aksesnya tidak mudah. Untuk mencapai perkampungan ini, petugas menggunakan truk yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut getah pinus dengan menempuh perjalanan sejauh 15 km dengan menembus rimba pinus selama 1,5 jam.
![]() |
Petugas Puskesmas Sempu harus naik truk 90 menit menuju Kampung Seling (Detik.com) |
"Medannya lumayan berat, perjalanan menuju ke Seling
memang melelahkan. Jalannya banyak menanjak, beberapa bagian cukup licin,"
ujar Sri Wibowoningsih, bidan di Puskesmas Sempu, kepada sejumlah wartawan,
Sabtu (21/1/2017).
Tenaga medis dari Puskesmas Sempu telaten memeriksa kondisi kesehatan warga sembari ditemani ketua RT kampung tersebut. Di sebuah musala sederhana yang disulap menjadi klinik kesehatan dadakan, tim ini memeriksa satu per satu warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ada yang bertugas memeriksa tekanan darah pasien, mendiagnosa keluhan, dan membagikan obat serta makanan tambahan.
"Biasanya yang melakukan kunjungan ke sini terdiri dari dokter, bidan, perawat, asisten apoteker, dan analis laboratorium," jelas Sri.
Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusairi mengatakan, program ini melibatkan warga di kampung-kampung. "Program ini mencari, memeriksa, mengobati, dan mendampingi warga, khususnya masyarakat miskin yang sakit," kata Hadi.
"Kalau sakitnya ringan, langsung kami obati di tempat. Atau kalau ada yang perlu dirawat, akan kami bawa untuk dirawat di puskesmas. Semua gratis. Dan kalau ada yang perlu penanganan intensif, akan kami beri rujukan ke rumah sakit. Kami juga rutin memberikan makanan bergizi kepada masyarakat miskin," lanjut dia.
Tak hanya mengobati, kata Hadi, program Pencari Mas juga melakukan pendampingan kepada warga yang menderita sakit kronis, misalnya stroke dan lansia yang menderita penyakit. Pendampingan dilakukan dengan home visite oleh tim medis sepekan sekali.
"Namun, kalau ada kasus yang sakit maupun ibu hamil beresiko, kami akan pantau sewaktu-waktu. Tergantung laporan dari kader Pencari Mas di wilayah tersebut. Prinsipnya, petugas akan selalu siap melakukan home visite," imbuhnya.
Menariknya program ini, kata dia, dilakukan tidak hanya petugas puskesmas, namun bahu membahu bersama warga. Caranya, jika warga mendapati orang sakit atau ibu hamil beresiko tinggi langsung dilaporkan kepada kepala desa, yang diteruskan ke puskesmas. Begitu menerima laporan, tim Pencari Mas akan turun untuk memeriksa kondisinya. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar