Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan Bandara
Blimbingsari Banyuwangi, sebagai Indonesian Style Airport. Ini disampaikan oleh Direktur Bandar Udara Kementerian
Perhubungan, Yudhi Sari Sitompul, saat mengunjungi Banyuwangi, Jumat
(20/1/2016).
Menurut Sari Bandara Banyuwangi yang mengadopsi kearifan
lokal, layak diadopsi oleh daerah-daerah lainnya.
"Bandara Banyuwangi bagus banget, ini Indonesian Style.
Bandara ini satu-satunya terminal Indonesiann style," kata Sari, usai
melakukan pertemuan bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Sari berharap agar bandara-bandara daerah lain yang akan
dibangun, bisa meniru Bandara Banyuwangi.
Kedatangan Sari dan tim Kemenhub ke Banyuwangi, untuk
memferifikasi dan mengevaluasi terminal Bandara Banyuwangi yang rencananya akan
dioperasikan mulai April 2017 mendatang.
"Kedatangan kami ke sini, agar segera terminal Bandara
bisa dioperasikan. April bandara bisa diopersikan," kata Sari.
Mantan Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia itu
mengatakan, prinsip terminal Bandara Banyuwangi bisa dioperasikan pada April
2017.
Tidak ada kekurangan berarti dalam persiapan pengoperasian
terminal.
"Karena itu kami datang ke sini untuk memastikan, April
terminal bandara bisa dioperasikan," kata Sari.
Terkait rencana direct flight Jakarta-Banyuwangi, Sari mengatakan
bandara Blimbingsari telah memungkinkan untuk dilakukan penerbangan tersebut.
Sari akan upayakan airline Jakarta-Banyuwangi.
"Kami akan upayakan airline-nya. Untuk bandara tidak
masalah," kata Sari.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima
kasih, karena pusat memberikan apresiasi ke daerah.
"Setelah Menteri Perhubungan datang ke sini, setelah
itu Dirjen Perhubungan, kini Direktur Bandara sehingga lebih teknis lagi,"
kata Anas.
Anas pun berharap agar April tahun ini, Terminal Bandara
Banyuwangi bisa diperasikan. Overlay diharapkan Maret sudah selesai, sehingga
April bisa operasi.
"Kami berharap bandara ini bisa menjadi model bandara,
dengan desain arsitektur yang mengadopsi kearifan lokal," kata Anas.
Terminal Bandara Blimbingsari Banyuwangi, telah menyita
banyak perhatian. Tokoh nasional, arsitek, wisatawan, dan publik memuji konsep
Green Airport yang diusung dalam pembangunannya.
Tidak seperti terminal bandara pada umumnya di Indonesia,
yang banyak dipenuhi kaca, Bandara Blimbingsari menyuguhkan karya anti
mainstream dengan menggunakan banyak kayu.
Pembangunan terminal pun menggunakan dana APBD, tidak
menggunakan anggaran pusat.
"Kami ingin membuat bandara yang nyaman, tapi juga
mengakomodir budaya-budaya dan kearifan lokal," kata Anas. (Tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar