Seribu anak yatim dari berbagai pelosok Kabupaten Banyuwangi
berkumpul bersama di pendopo kabupaten dalam rangkaian acara Festival Anak
Yatim, Sabtu (19/11).
Acara berkumpul bersama ini, merupakan puncak acara Festival
Anak Yatim. Beberapa hari sebelumnya, para anak yatim diajak untuk study tour
ke kantor pemerintahan, bandara, sekolah pilot, hingga pabrik pembuat kapal
perang di Banyuwangi yang melayani kebutuhan tentara dari berbagai negara.
Ribuan anak yatim tersebut bergembira dan belajar bersama.
Di lokasi acara disediakan berbagai macam permainan edukatif, perpustakaan,
gerai makanan-minuman, hingga papan yang didesain seperti pohon untuk
menuliskan cita-cita mereka. Dengan polos, anak-anak yatim itu mengungkapkan
cita-citanya.
"Saya ingin menjadi dokter, Amin," tulis salah
seorang anak. "Semoga saya menjadi anak yang salehah dan semoga ayah
tenang di sisi Allah," tulis yang lain. Ada pula yang menuliskan cita-cita
sebagai pengusaha, TNI, guru, hingga petani sukses.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, kegiatan
ini merupakan bagian dari Banyuwangi Festival yang bertujuan untuk
membahagiakan para anak yatim yang datang dari semua agama itu.
"Semoga cita-cita mereka semua bisa terwujud.
Pemerintah dengan segala keterbatasannya akan terus bekerja untuk memfasilitasi
seluruh anak, termasuk para anak yatim ini," kata Anas.
Festival Anak Yatim, sambung Anas, merupakan upaya
pemerintah daerah untuk membangun dan menebarkan nilai-nilai solidaritas sosial
di kalangan masyarakat untuk membantu anak yatim.
"Spirit solidaritas ini penting karena merupakan bagian
dari modal sosial untuk membangun daerah. Masyarakat perlu bahu-membahu untuk
saling meringankan," tambah mantan ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama (IPNU) tersebut.
FAY sendiri masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2016
yang berisi beragam acara wisata, budaya, dan pariwisata berbasis olahraga.
"Jadi, Banyuwangi Festival mencakup banyak nilai. Ada
nilai cinta seni-budaya lewat atraksi wisata seperti acara Festival Gandrung
Sewu dan Banyuwangi Beach Jazz. Ada sportivitas lewat ajang sport
tourism seperti Tour de Banyuwangi Ijen. Ada pula nilai kemanusiaan
lewat Festival Anak Yatim,” beber Anas.
Pemkab Banyuwangi, sambung Anas, telah memiliki sejumlah
program untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak. Di antaranya adalah
beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu
hingga bangku kuliah. Dalam beasiswa tersebut, tiap anak diberi uang saku Rp
600.000 per bulan dengan biaya kuliah ditanggung pemerintah daerah.
Anas mengingatkan tiga hal pada anak-anak Banyuwangi agar
bisa meraih cita-cita. Pertama adalah berdoa. Kedua, bekerja dan belajar.
"Ketiga, ini juga sangat penting, berbakti pada guru dan orang tua jika
masih ada. Jangan lupa untuk ringan tangan, suka menolong jika teman atau
tetangga kita dalam kesusahan,” ujarnya.
Dalam acara itu, anak-anak yatim ini juga mendoakan agar
Indonesia selalu diberi kemakmuran serta para pemimpin negara diberi kesehatan
dan ketabahan dalam menjalankan tugas.
"Semua anak yatim juga akan mendapatkan santunan
sebesar Rp. 300.000 per anak dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten
Banyuwangi," kata Ketua Panitia, Haikal Kafili.
Haikal menambahkan, Festival Anak Yatim juga dimeriahkan
dengan lomba cipta dan baca puisi Bahasa Using (bahasa masyarakat lokal
Banyuwangi) untuk siswa SMP sederajat serta kegiatan Gali Potensi dan Prestasi
Anak Yatim tingkat SMA. (Beritasatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar