Investasi di Banyuwangi terus bergeliat. Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Apalagi, adanya penambangan emas di Gunung Tumpangpitu, Kecamatan Pesanggaran,
Banyuwangi.
PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, operator tambang emas Gunung Tumpangpitu, menginvestasikan usahanya di Banyuwangi lebih dari US$ 200 juta dolar atau sekitar Rp 2,6 triliun (US$ 1 = Rp 13.000).
"Investasi kami di Banyuwangi cukup besar. Perusahaan kami sudah go public. Dan ada saham Pemkab Banyuwangi saat ini," ujar Direktir PT BSI Arif Firman Jafara, Jumat 21/10/2016) malam.
Menurut Arif, saham Pemkab Banyuwangi yang dulunya senilai Rp 22 miliar, kini meningkat menjadi Rp 400 miliar. Saham tersebut merupakan hibah sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi.
Saat ini, Pemda Banyuwangi memiliki 6,4 persen saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk, pemilik 99% saham PT BSI.
"Ini kita belum produksi. Jika nanti produksi pasti saham itu akan naik. Tidak lagi Rp 400 miliar, tapi bisa lebih dari itu," tambahnya.
Untuk saham Pemkab Banyuwangi bisa saja diambil sewaktu-waktu. Namun saham tersebut terus akan berkembang saat perusahaan tambang emas tersebut berproduksi.
"Nantinya akan ada deviden jika tak diambil. Melalui RUPS manajemen akan mengumumkan performance perusahaan, biaya dan profit sekian dan diputuskan akan di bagi atau tidak kepada pemegang saham," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, dalam pelaksanaan pemberian dana hibah pada pemkab itu, semua rakyat Banyuwangi bisa mendapatkan akses keterbukaan informasi. Aliran dana hibah itu akan langsung dimasukkan dalam APBD Kabupaten Banyuwangi.
Mengenai pemanfaatan penyaluran dana hibah tambang emas itu, Anas membuat kebijakan agar dana tersebut tetap disimpan sebagai bentuk warisan bagi rakyat Banyuwangi.
"Semua langsung masuk ke APBD, tidak ada aliran dana sedikit pun yang masuk ke pribadi. Rakyat juga bisa akses informasinya jika itu sudah terlaksana. Yang penting sekarang bagaimana rakyat bisa menikmati kekayaan alamnya secara berkesinambungan dan ini kita simpan saja. Harapan saya jadi warisan untuk Banyuwangi," papar Anas. (Detik.com)
![]() |
Gunung Tumpang Pitu (sumber : Intelijen.co.id) |
PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, operator tambang emas Gunung Tumpangpitu, menginvestasikan usahanya di Banyuwangi lebih dari US$ 200 juta dolar atau sekitar Rp 2,6 triliun (US$ 1 = Rp 13.000).
"Investasi kami di Banyuwangi cukup besar. Perusahaan kami sudah go public. Dan ada saham Pemkab Banyuwangi saat ini," ujar Direktir PT BSI Arif Firman Jafara, Jumat 21/10/2016) malam.
Menurut Arif, saham Pemkab Banyuwangi yang dulunya senilai Rp 22 miliar, kini meningkat menjadi Rp 400 miliar. Saham tersebut merupakan hibah sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi.
Saat ini, Pemda Banyuwangi memiliki 6,4 persen saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk, pemilik 99% saham PT BSI.
"Ini kita belum produksi. Jika nanti produksi pasti saham itu akan naik. Tidak lagi Rp 400 miliar, tapi bisa lebih dari itu," tambahnya.
Untuk saham Pemkab Banyuwangi bisa saja diambil sewaktu-waktu. Namun saham tersebut terus akan berkembang saat perusahaan tambang emas tersebut berproduksi.
"Nantinya akan ada deviden jika tak diambil. Melalui RUPS manajemen akan mengumumkan performance perusahaan, biaya dan profit sekian dan diputuskan akan di bagi atau tidak kepada pemegang saham," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, dalam pelaksanaan pemberian dana hibah pada pemkab itu, semua rakyat Banyuwangi bisa mendapatkan akses keterbukaan informasi. Aliran dana hibah itu akan langsung dimasukkan dalam APBD Kabupaten Banyuwangi.
Mengenai pemanfaatan penyaluran dana hibah tambang emas itu, Anas membuat kebijakan agar dana tersebut tetap disimpan sebagai bentuk warisan bagi rakyat Banyuwangi.
"Semua langsung masuk ke APBD, tidak ada aliran dana sedikit pun yang masuk ke pribadi. Rakyat juga bisa akses informasinya jika itu sudah terlaksana. Yang penting sekarang bagaimana rakyat bisa menikmati kekayaan alamnya secara berkesinambungan dan ini kita simpan saja. Harapan saya jadi warisan untuk Banyuwangi," papar Anas. (Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar