Untuk ketiga kalinya, Bupati Abdullah Azwar Anas meraih
penghargaan Social Media Award, Rabu (19/10/2016), di Jakarta. Penghargaan
diberikan oleh salah satu majalah nasional yang menggandeng konsultan pemasaran
Frontier dan lembaga riset media sosial Mediawave di Jakarta.
![]() |
Bupati Anas menerima Social Media Award 2016 (Beritajatim.com) |
Penghargaan Social Media Award ini diberikan kepada
personal, perusahaan, dan brand yang paling banyak diperbincangkan secara
positif di sosial media.
Anas terpilih karena sebagai kepala daerah yang menggunakan instrumen media sosial untuk pengembangan daerahnya. Banyuwangi ikut memanfaatkan media sosial sebagai sarana mempromosikan daerah dan menjaring aspirasi publik.
"Beberapa aduan warga, mulai orang sakit yang belum ter-cover BPJS hingga kekerasan kepada anak, ditangani via media sosial. Beberapa waktu lalu, misalnya, ada anak dipukul helm sama orang tua tirinya, lalu ada tetangganya yang mention di Twitter saya, langsung didatangi untuk tangani kekerasan itu," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menurut Anas, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dalam interaksi keseharian. Dengan kemampuannya membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas, media sosial menjadi tempat yang efektif untuk meningkatkan awareness publik terhadap Banyuwangi.
“Lewat twitter, facebook, instagram orang dengan mudah membagi pengalamannya pada detik yang sama dengan orang yang jauh. Beberapa tempat wisata kami jadi terkenal karena faktor media sosial,” ujar Anas.
Terkait Social Media Award 2016, metodologi pemilihan pemenangnya ditentukan melalui social media study dengan menggunakan software dari Media Wave, sebuah Social Media Monitoring Platform.
Pada tahun-tahun sebelumnya, penghargaan ini diberikan pula kepada pribadi seperti Joko Widodo, Mahfud MD, Hatta Rajasa, dan Jusuf Kalla. (Beritajatim.com)
Anas terpilih karena sebagai kepala daerah yang menggunakan instrumen media sosial untuk pengembangan daerahnya. Banyuwangi ikut memanfaatkan media sosial sebagai sarana mempromosikan daerah dan menjaring aspirasi publik.
"Beberapa aduan warga, mulai orang sakit yang belum ter-cover BPJS hingga kekerasan kepada anak, ditangani via media sosial. Beberapa waktu lalu, misalnya, ada anak dipukul helm sama orang tua tirinya, lalu ada tetangganya yang mention di Twitter saya, langsung didatangi untuk tangani kekerasan itu," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menurut Anas, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dalam interaksi keseharian. Dengan kemampuannya membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas, media sosial menjadi tempat yang efektif untuk meningkatkan awareness publik terhadap Banyuwangi.
“Lewat twitter, facebook, instagram orang dengan mudah membagi pengalamannya pada detik yang sama dengan orang yang jauh. Beberapa tempat wisata kami jadi terkenal karena faktor media sosial,” ujar Anas.
Terkait Social Media Award 2016, metodologi pemilihan pemenangnya ditentukan melalui social media study dengan menggunakan software dari Media Wave, sebuah Social Media Monitoring Platform.
Pada tahun-tahun sebelumnya, penghargaan ini diberikan pula kepada pribadi seperti Joko Widodo, Mahfud MD, Hatta Rajasa, dan Jusuf Kalla. (Beritajatim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar