Tambang Emas Tumpang Pitu Berproduksi Akhir Tahun 2016

Tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi akan mulai memproduksi emas. Dari tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) itu, proses produksi diperrkirakan dilakukan akhir tahun ini.

"Konstruksi tambang sudah mencapai 80 persen. Belum bisa dipastikan kapan proses produksi karena ada gangguan cuaca. Hujan agak mengganggu. Makanya paling tidak akhir tahun atau awal Januari mulai produksi,'' ujar Direktur PT BSI Arif F Djaafara dalam diskusi Social Investment di Jakarta, baru-baru ini.

Namun, dia tidak menjelaskan berapa potensi produksi emasnya. Yang jelas, emas yang dihasilkan akan disalurkan ke PT Aneka Tambang. Emas itu berasal dari area eksplorasi seluas 300 hektare.

Tambang itu diklaim sebagai yang terbesar kedua di Indonesia setelah milik PT Freeport Indonesia.
"Sudah lewat masa eksplorasinya, (anggaran) sekitar US$ 100 juta," tambah dia.

Dalam keterangan tertulis disebutkan, saat proses produksi berjalan, kegiatan eksplorasi di tempat lain tetap berlangsung. Itu memungkinkan untuk dilakukan karena PT BSI mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) sampai 5.000 ha.

Selain itu, anak perusahaan Merdeka Chopper (MDKA) itu juga sudah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Arif menambahkan, pro dan kontra terkait aktifitas PT BSI masih ada. Apalagi, beberapa waktu lalu ada insiden lumpur yang mengotori kawasan wisata pantai Pulau Merah. Pihaknya tidak bisa mengabaikan penolakan masyarakat. Pihaknya punya program-program di setiap desa.

Khusus soal lumpur, dia mengklaim murni karena hujan tinggi. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2013 ketika belum ada konstruksi di gunung Tumpang Pitu. Dia juga menyinggung soal sedimentasi yang kebetulan bermuara di Pulau Merah.

''Tapi, semaksimal mungkin kami akan merehabilitasi,'' ucapnya.

Perusahaan juga mencoba berdamai dengan penambang rakyat. PT BSI mengalokasikan 10 ha untuk itu. Namun, dia memastikan area penambangan rakyat tidak mengganggu proses produksi.

''Itu di luar 300 hektare. Mereka ada di bukit lain dan belum mengganggu kami,'' jelasnya.

Perusahaan juga memberikan hibah saham kepada Pemda Banyuwangi sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi.

Saat ini, Pemda Banyuwangi memiliki 6,4 persen saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk, pemilik 99% saham PT BSI. Perusahaan juga memprioritaskan masyarakat Banyuwangi dalam rekrutmen tenaga kerja.

Dalam acara itu, Direktur Sosial Investment Indonesia (SII) Pitono Nugroho menyebut PT BSI sebagai perusahaan yang mampu menjalankan social investment. Langkah yang dilakukan disebutnya berhasil mendapatkan dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan.

''Lokasi tambang di wilayah yang kompleks. Tempat wisata, perikanan, dan pertanian,''ujarnya. (Beritasatu.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard