Setelah seminggu lebih sempat keruh imbas dari banjir lumpur,
kondisi air laut pantai Pulau Merah, pesanggaran, Banyuwangi sudah kembali
jernih. Warna biru laut nampak jelas dengan latar warna pasir yang putih. Tak
hanya itu, beberapa bibir pantai yang sempat berwarna coklat, kini kembali
putih keemasan.
Beberapa tempat yang rusak dibenahi oleh beberapa pekerja PT. Bumi Suksesindo. Mereka melakukan normalisasi disekitar Sungai Katak dengan melakukan penyedotan lumpur. Selain itu disisi timur pantai, pekerja tersebut membenahi lahan yang longsor tergerus banjir kemarin.
Dengan pulihnya Pantai Pulau Merah ini pun diikuti dengan banyaknya kunjungan wisatawan. Tak hanya dari Banyuwangi, beberapa wisatawan domestik dari luar seperti Surabaya, Malang dan Jakarta menikmati indahnya pantai selatan Jawa ini. Bahkan untuk mengabadikan momen indah di pantai ini, mereka tak canggung untuk berselfi ria.
"Pantainya indah. Laut biru dan pasirnya putih. Seneng banget bisa selfi disini. Ada bule-nya lagi," ujar Nabila, wisatawan asal Malang, Minggu (21/8/2016).
Sementara itu, Shinta salah satu wisatawan dari Surabaya mengaku heran dengan kondisi pantai yang dikabarkan kotor penuh lumpur. Tapi sangat berbeda jauh dengan kenyataan yang ada.
"Kok katanya banyak lumpur? Saya lihat di medsos. Tapi saya lihat kok bersih ya," ujarnya heran.
Keindahan Pantai Pulau Merah, Pesanggaran, Banyuwangi tak hanya laut biru-nya saja. Bukit berwarna merah saat kemarau di pinggir pantai menjadi icon cantik pantai yang berjarak 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi ini. Sementara ombaknya sangat cocok untuk surfing bagi pemula. Tak hanya itu, sunset di Pantai Pulau Merah menjadi penyedot wisatawan domestic dan mancanegara.
PEMKAB BWI DEADLINE PT BSI
Sementara itu, Pemkab Banyuwangi secara resmi memberikan
teguran tertulis kepada PT Bumi Suksesindo (BSI), sebagai pemegang izin
pertambangan emas di Bukit Tumpang Pitu.
Teguran ini terkait belum selesainya pembangunan enam dam
yang disanggupi BSI sesuai dengan dokumen lingkungan. Saat ini, BSI baru
menyelesaikan pembangunan tiga dam. Akibatnya, saat hujan deras yang mengguyur
Banyuwangi dalam beberapa hari terakhir, lumpur dan sampah terbawa hingga ke
hilir, termasuk ke Sungai Katak yang membawanya hingga ke Pantai Pulau Merah.
”Surat teguran tertulis sudah diterbitkan. Senin besok (22/8)
akan saya antar sendiri ke kantor mereka. Terus terang ini memprihatinkan. BSI
harus bertanggung jawab,” tegas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Sabtu
(20/8).
”Pemkab Banyuwangi mendesak BSI untuk mematuhi semua
perencanaan yang telah ditetapkan. Terutama yang urgen adalah segera
menyelesaikan pembangunan dam untuk menampung air,” imbuh Anas.
Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi memberi tenggat waktu
kepada BSI untuk menyelesaikan pembangunan sebanyak tiga dam tersisa dalam tiga
bulan ke depan.
”Saat ini, untuk solusi jangka pendek, Pemkab Banyuwangi
memerintahkan BSI untuk melakukan normalisasi Sungai Katak. Pokoknya
normalisasi harus sampai tuntas. Lumpurnya harus disedot dan dikeruk, juga harus
dipasang pengamannya, dan itu tanggung jawab mereka (BSI). Sudah saya
perintahkan beberapa hari lalu, dan laporannya sudah jalan. Tapi saya akan cek
sendiri hari Senin sambil antarkan surat teguran,” paparnya . (Detik.com,
Jawapos.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar