Perusahaan Listrik
Negara mulai serius membangun Jawa-Bali Crossing, transmisi listrik ekstra
tinggi Jawa-Bali. Pihak PLN menemui Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas,
untuk realisasi program tersebut di Pemkab Banyuwangi, Kamis (2/6/2016).
Rencananya tower Jawa Bali Crossing untuk wilayah Jawa
terletak di Watudodol Banyuwangi. Tower ini ke depan bakal menjadi destinasi
wisata baru.
"Nantinya akan dibangun tower yang bisa menjadi
destinasi wisata baru," kata Anas.
Menara Eiffel sendiri memiliki tinggi 325 meter. Sehingga,
dengan tinggi Tower Jawa Bali Crossing yang mencapai 376 meter, akan lebih
tinggi dari Menara Eifel.
Jawa Bali Crossing merupakan mega proyek PLN yang
ditargetkan rampung akhir 2018 atau awal 2019. Ini merupakan pertama di Indonesia.
Sementara satu tower di Bali bakal dibangun di Segara Rupek,
Kabupaten Jembrana, Bali. Pemkab Bali kemarin menyampaikan sedang membentuk
panitia pembebasan lahan.
"Tower ini lebih tinggi dari Menara Eiffel di
Paris," kata Anas.
Saat pertemuan dengan PLN, Anas mengatakan, nantinya akan
dibangun lift, agar bisa digunakan oleh masyarakat untuk tempat wisata.
"Kami dorong untuk menjadi destinasi wisata baru.
Minimal bisa selfie atau melihat Banyuwangi dari tempat yang tinggi," kata
Anas.
Selain dibangun lift, juga akan dibangun museum energi yang
bisa difungsikan untuk edukasi. Anas mengatakan, semua proyek yang ada di
Banyuwangi akan didorong mengarah ke destinasi wisata.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan
Bali, Amin Subekti, mengatakan kedatanganya menemui Anas untuk pengurusan
izin dan kebutuhan lainnya.
"Saat ini lagi persiapan-persiapan, termasuk mengurus
izin," kata Amin.
Amin mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak dukungan untuk
merealisasikan proyek ini. Termasuk di Banyuwangi yang nantinya banyak butuh
bantuan dari Pemkab Banyuwangi.
Untuk lahan, tower tersebut akan dibangun di lahan milik
Perhutani, sehingga tidak terlalu banyak memakan lahan pemukiman warga.
Amin mengatakan, dibangunnya proyek ini untuk menunjang
pasokan listrik di Bali yang mulai meningkat konsumsi listriknya.
Seperti Banyuwangi saat ini permintaan untuk listrik
meningkat, menyusul pesatnya perekonomian dan wisata. Jawa Bali Crossing
menghubungkan sistem kelistrikan Jawa dan Bali berkapasitas 500 Kilo Volt (KV).
"Ini fungsinya dua arah, bisa membantu mengalirkan
listrik ke Bali, dan sebaliknya," kata Amin.
Keuntungan untuk Banyuwangi, dengan Jawa Bali Crossing yang
memuat jalur 500 kv, akan dilakukan perkuatan litrik dari Paiton Probolinggo ke
Banyuwangi.
"Jadi tidak hanya Balinya saja, tapi Banyuwangi juga
akan diperkuat dulu baru ke Bali," kata Amin. (Tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar