Menko Kemaritiman Rizal Ramli saat berkunjung di Pelabuhan
Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2016) menjelaskan untuk
meningkatkan penghasilan nelayan harus diselaraskan dengan pariwisata.
Contohnya dengan membuka kampung wisata berbasis nelayan.
"Harus ada konsep sustainable ocean yaitu
pemanfaatan sektor kelautan secara berkelanjutan salah satunya adalah membuka
kampung wisata nelayan. Jadi jika hasil laut tidak menentu maka ada penambahan
penghasilan bagi nelayan di darat dari bidang pariwisata," jelasnya.
Di Pelabuhan Muncar ikannya segar dan melimpah, ukuran dan hiasan perahu juga unik, ini unik dan sangat menarik serta tidak dimiliki nelayan di tempat lain."
Rizal menjelaskan ada sekitar 30 tempat di Indonesia yang
bisa digarap menjadi kampung wisata berbasis nelayan. Salah satunya adalah
Pelabuhan Muncar di Banyuwangi.
Yang terpenting, menurut Rizal Ramli, adalah kebersihan dan
fasilitas pendukung sehingga wisatawan yang datang merasa nyaman.
"Di Pelabuhan Muncar contohnya, ikannya segar dan
melimpah. Ukiran dan hiasan perahu-perahunya juga unik dan ini sangat menarik
serta tidak dimiliki oleh nelayan di tempat lain," ungkapnya.
Rizal Ramli memastikan jika pelabuhan Muncar akan mejadi
salah satu tempat yang akan dikembangkan menjadi kampung wisata berbasis
nelayan yang hijau, green fishing village.
Ketika berkeliling di sekitar Tempat Pelelangan Ikan
Pelabuhan Muncar, Rizal menjanjikan akan memberikan bantuan alat pembuat
es kepada nelayan agar ikan lebih awet dan segar.
"Saya lihat tadi esnya masih kurang dan saya sudah
berkoordinasi dengan dirjen akan memberikan 5 unit alat pembuat es untuk
masyarakat nelayan di Muncar," ucap Rizal di hadapan para wartawan.
Dia mengatakan, nelayan lokal juga akan mendapatkan bantuan
alat penangkapan ikan, seperti jala yang berstandar internasional sehingga ikan
kecil tidak ikut tertangkap.
"Standar internasional ukurannya adalah 12 inchi
sehingga yang tertangkap ikan besar saja. Ikan kecilnya bisa lepas. Saya lihat
masih ada jaring ukuran satu inch," kata Rizal
Ramli.
Pemerintah, sebutnya, juga akan membagikan 3.500 kapal fiberglass kepada
kelompok nelayan yang ada di Indonesia. Mereka tinggal mengajukannya lewat
koperasi nelayan dan mereka akan mendapat pelatihan untuk mengoperasikan kapal.
"Selama ini kan nelayan menggunakan kapal kayu jadi
mereka tidak terbiasa mengendarai fiberglass. Malah ada yang
terbalik jadi harus didampingi," kata Rizal.
Saat ini menurut Rizal, di Indonesia jumlah nelayan beserta
keluarganya sebanyak 16 juta jiwa. Sebagian di antara mereka merupakan kelompok
masyarakat miskin sehingga pemerintah akan segera membuat undang undang khusus
kenelayanan.
"Ini bentuk komitmen untuk mengembalikan kejayaan
maritim Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku
optimistis untuk menjadikan kawasan pelabuhaan Muncar menjadi obyek wisata
dengan konsep kampung wisata berbasis nelayan.
Saat ini, menurut Anas, di Banyuwangi ada 25.000 nelayan
dengan produksi ikan pada tahun 2015 sebanyak 85.000 ton per tahun.
"Jumlah nelayan dan produksi ikan yang terus meningkat
adalah potensi bagi Banyuwangi dan tahun ini Pemkab Banyuwangi akan mengadakan
Festival Pasar Ikan di Pelabuhan Muncar yang berdekatan waktunya dengan acara
Petik Laut," kata Anas.
"Semoga dengan event tersebut
masyarakat nelayan di Muncar menjadi terbiasa menerima kunjungaan wisatawan
serta mengubah pola hidup agar lebih peduli terhadap kebersihan
lingkungan," tambah Bupati Banyuwangi. (Kompas.com)
Demikianlah info Muncar Akan Dikembangkan Menjadi Kampung Wisata Berbasis Nelayan
Terima kasih telah berkunjung ke Info Banyuwangi,
semoga bermanfaat bagi Anda.
0 Response to "Muncar Akan Dikembangkan Menjadi Kampung Wisata Berbasis Nelayan"