Sebanyak 1.000 nelayan di
Pelabuhan Muncar Kabupaten Banyuwangi mendapatkan bantuan perlindungan jaminan
sosial terhadap pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dari BPJS Ketenagakerjaan,
Sabtu (9/4/2016).
Bantuan asuransi diberikan oleh
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal
Ramli.
Agus mengatakan, bantuan yang
diberikan merupakan layanan asuransi yang ada di BPJS Ketenagakerjaan, yakni
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Bantuan tersebut berbentuk iuran
gratis selama enam bulan dan iuran sangat terjangkau yaitu Rp 16.800 per bulan.
Dan selanjutnya diharapkan nantinya kepesertaan dari para nelayan berlanjut
secara mandiri.
Agus dalam sambutannya
menyampaikan, sebagai seseorang yang lahir dalam lingkungan nelayan, tidak ada
perlindungan yang dirasakan dalam pekerjaan.
Apabila ada kecelakaan kerja atau
bahkan kematian, semuanya hanya mengandalkan bantuan dari sanak-saudara.
“Hari ini dengan diikursertakannya
nelayan pada JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan, terjawab sudah kerisauan saya.
Pemerintah akan hadir untuk merawat, melindung. Apabila ada kecelakaan
bapak-bapak di laut, akan kita berikan santunan,” kata Agus.
Dia berharap, program Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengasuransikan 1 juta nelayan
bisa menggandeng BPJS Ketenagakerjaan.
Agus menambahkan, pemberian
bantuan asuransi kepada nelayan di Muncar ini merupakan kali keempat setelah
kegiatan sama di Sibolga, Indramayu, dan Cilacap.
“Saya berharap ke depan seluruh
nelayan yang ada di indonesia diikutsertakan ke BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan
kami terbatas 6 bulan, setelahnya akan dibayar secara mandiri, Rp 16.800 per
bulan,” ucap Agus.
Sementara itu, Rizal usai serah
terima bantuan menyampaikan, saat ini ada 16 juta nelayan Indonesia yang belum
terlindungi program jaminan sosial.
Dia menyampaikan terimakasih atas
bantuan asuransi gratis selama enam bulan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada para
nelayan.
“Saya berharap ini bisa
dilanjutkan. Kita harap pemerintah daerah juga bisa ikut membantu iuran ini,”
kata Rizal.
Wakil Kepala Kantor Cabang BPJS
Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik mengatakan, di Jawa Timur sendiri ada
198.000 nelayan.
BPJS Ketenagakerjaan di samping
memberikan bantuan gratis, juga terus melakukan edukasi terhadap para nelayan
untuk kesadaran berasuransi dan keberlanjutan program.
Pasalnya, pada segmen pekerja
informal ini biasanya persoalannya adalah soal berkelanjutan peserta.
“Asumsinya dari 100 peserta, itu
yang bertahan cuma 15 orang, jadi hanya 15 persen,” kata dia.
Apalagi kepesertaan asuransi bagi
pekerja informal juga rentan akan kondisi perekonomian. Apabila sedang lesu,
maka banyak peserta yang keluar dari program. Sepanjang tahun lalu ada 218.000
peserta mundur di regional Jawa Timur. (Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar