![]() |
Detik-detik Rafelia 2 tenggelam (Youtube.com) |
Buntut dari tenggelamnya kapal Rafelia 2 yang tenggelam saat menyebrang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, Jumat (4/3/2016), Kementerian
Perhubungan akhirnya mencabut izin PT Darma Bahari Utama selaku pemilik tersebut.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, J. A. Barata
mengatakan keputusan pencabutan izin terhadap kapal feri Rafelia 2 dikeluarkan
pada Senin (07/03).
"Kami telah mencabut izin operasi PT Darma Bahari
Utama, perusahaan pemilik kapal feri rafelia 2. Karena Rafelia 2, merupakan
satu-satunya kapal milik Darma Bahari Utama, maka otomatis Darma Bahari Utama
tidak lagi mempunyai izin beroperasi," kata Barata.
Kementerian Perhubungan juga mengatakan akan melakukan
pemeriksaan yang lebih ketat jika PT Darma Bahari Utama mengajukan izin baru
untuk kapal lainnya.
"Darma Bahari Utama bisa saja mengajukan izin baru,
dengan kapal lain, tapi kami pasti akan melakukan pemeriksaan dan evaluasi yang
lebih ketat sebelum mengeluarkan izin baru tersebut, apalagi sudah terjadi
kecelakaan dengan kapal Rafelia 2".
Kementerian perhubungan juga akan mengevaluasi penerapan
manifes penumpang, terutama pada kapal-kapal penyebrangan. "Penerapan
manifes penumpang harus betul-betul dicek secara tepat dan ketat, agar
penumpang yang naik bisa betul-betul terdata jumlahnya," ucap Barata
(Bbc.com)
NAKHODA KAPAL RAFELIA 2 DIKETEMUKAN
Ditemukannya sosok jenazah yang mengapung di perairan Selat
Bali oleh nelayan setempat yang sedang berlayar, akhirnya dipastikan bahwa
jasad yang mengenakan celajan jins biru dan baju hitam tersebut adalah nakhoda
KMP Rafelia 2.
Mengutip sumber dari Okezone.com, Kasat Polair Polres
Banyuwangi, AKP Basori Alwie mengatakan, diketahuinya identitas jenazah adalah
ditemukan kartu identitas KTP dan SIM atas nama Bambang S Adi.
"Dompet korban masih melekat saku celana jeans yang
berwarna biru. Disana ditemukan identitas korban yaitu KTP dan SIM yang bernama
Bambang S Adi,” ungkapnya, saat dihubungi via telepon, Senin (7/3/2016).
Korban ditemukan antara pukul 11.00 Wita hingga pukul 11.30
Wita. Nahkoda kapal ini saat ditemukan kondisi jenazahnya sulit dikenali, namun
untungnya baju dan barang-barang propertinya masih melekat ditubuh korban.
“Saat ini jenazah korban sudah di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Blambangan. Sekira pukul 12.30 Wita keluarga korban tiba ke RS untuk
menguatkan bahwa jenazah itu adalah nahkoda kapal Rafelia 2,”paparnya.
Imbuhnya, nanti malam pihak tim DVI Polda Jawa Timur akan
merilis penemuan jenazah tersebut. “Sekarang belum ada rilis resmi dari tim
DVI, tapi dipastikan bahwa jenazah tersebut adalah nahkoda kapal,” pungkasnya.
Berakhir sudah pencarian nakhoda kapal Rafelia 2, yang
sempat diduga tidak berada di lokasi saat kapal tersebut tenggelam. Teka-teki
selama ini sudah terjawab. Kapal Rafelia 2 ini tenggelam pada Jumat 4 Maret
2016, dimana selama empat hari ini nahkoda kapal tersebut baru ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar