![]() |
Bupati Anas memberi kuliah tamu di ITS (sumber : Surabaya.tribunnews.com) |
Fokus mengembangkan sektor pariwisata membuat Pemkab Banyuwangi
tidak menyediakan tempat untuk pembangunan mal.
“Banyuwangi melarang pembangunan mal, karena mal hanya
sebuah gaya hidup dan tidak bisa menggambarkan perkembangan ekonomi di suatu
daerah," ujar Anas di Gedung Robotika ITS, Sabtu (19/3/2016).
Untuk itu, Banyuwangi membangun e-commerce Banyuwangi Mall
dan mewadahi 10.000 UMKM yang tidak memiliki modal untuk membuka toko.
Pelatihan internet marketing pun dilakukan di Banyuwangi
untuk anak muda dan diikuti hingga 2.000 peserta.
Internet marketing yang sedang digalakkan itu adalah salah
satu cara technopreneurship.
"Technopreneur adalah akar dari pariwisata dan anak
muda harus mulai diberi pendidikan mengenai hal ini," katanya.
Retail minimarket pun juga sudah dilarang pembangunannya di
Banyuwangi. "Program itu juga dilakukan untuk memproteksi pasar
tradisional," lanjutnya.
Selain itu, Banyuwangi juga memberhentikan konsumsi buah
impor dan melakukan peningkatan produksi buah lokal. Buah lokal itu disuguhkan
dalam acara-acara pemerintah.
Diawal pemaparannya, Anas sempat menampilkan video tentang
Banyuwangi Paradise.
"Ini tantangan untuk kota-kota kecil supaya bisa
bersaing dengan kota besar," ujarnya di akhir video. (Surabaya.Tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar