Bupati Anas Usulkan Pembangunan Jembatan Jawa-Bali

Pembangunan jembatan Selat Bali.
Bupati Anas di Pelabuhan Ketapang (Detik.com)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan adanya pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Ini karena sering terjadi antrean panjang di Pelabuhan ASDP Ketapang-Gilimanuk saat long weekend, hari besar nasional dan cuaca buruk.

"Kalau boleh saya usulkan ya harus dibangun jembatan Jawa Bali. Karena keduanya saling membutuhkan," ujar Bupati Anas usai rapat koordinasi di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (14/3/2016). Sebelumnya pada tahun 2012 lalu usulan tentang pembangunan jembatan Jawa-Bali sudah pernah dilontarkan oleh Pemkab Banyuwangi.

Menurut Bupati Anas, Adanya jembatan Jawa Bali, bisa mendorong percepatan sikulasi perekonomian, pariwisata dan sosial dari Bali ke Jawa atau sebaliknya. Sebab banyak perdagangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya arus pariwisata dari Bali ke Jawa terus mengalir.

"Dan sangat disayangkan jika hal ini tersendat gara-gara antrean ataupun kemacetan yang terjadi di Selat Bali. Kita akan laporkan ke Kemenhub dan Gubernur usulan ini," tambahnya.

Namun menurutnya, usulan ini harus dimatangkan dan perlu kajian yang mendalam. Sebab pembangunan jembatan Jawa-Bali membutuhkan biaya besar dan perlu di persamaan visi antar budaya.

"Tapi memang ada wacana jika tol laut yang menjadi prioritas bukan tol darat. Dan ini kekhasan tersendiri sebagai negara kepulauan. Makanya kita kaji dengan matang," pungkasnya.

Imbas dari penutupan penyebrangan pasca perayaan Nyepi, arus penyebrangan ASDP Ketapang antri hingga puluhan kilometer beberapa hari ini. Hal ini membuat beberapa opsi yang harus dilakukan oleh Kemenhub memperlancar arus lalu lintas Jawa-Bali. Sempat ada wacana yang bergulir beberapa tahun yang lalu danya pembangunan jembatan Jawa-Bali, namun hingga saat ini belum terealisasi.

Sementara Bupati Anas menyempatkan diri untuk mendengar keluhan pengguna jasa penyebrangan ASDP Ketapang yang sudah antre berjam-jam. Bupati Anas menyapa sopir truk dan bus serta pengendara sepeda motor.

Penyebab antrean panjang ini, lantaran pengetatan prosedur keselamatan di kapal berupa pengikatan kendaraan di dalam kapal dan pendataan penumpang (manifest) kapal yang akan menyebrang.

"Butuh formula baru untuk pendataan manifes dan pengikatan kendaraan. Kita ingin adanya percepatan pendataan manifes. Safety kita dapat dan percepatan juga ada. Manifes dikumpulkan tanpa direkap dan langsung diserahkan ke Syahbandar. Sehingga percepatan bisa dilakukan. Kita segera melaporkan ke Gubernur dan Kemenhub," ujarnya.

Sementara untuk pengikatan, saran Bupati Anas, pihak kapal diminta untuk memperbanyak petugas pengikat kendaraan didalam kapal. "Bisa efisien waktu. Sekitar 15 menit. Kapal bisa cepat bongkar muat," ujarnya.

Sedangkan Kepala Otoritas Pelabuhan dan Penyebrangan Gilimanuk, Arif Mulyanto mengaku solusi yang ditawarkan dalam rapat koordinasi langsung diterapkan saat ini juga. Ini menjadi formula baru dalam mengedepankan percepatan angkutan penyebrangan dan prioritas safety kapal dalam pelayaran. "Langsung kita terapkan. Agar antrean di Ketapang terurai," ujar Anas. (Detik.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard