Fenomena Waterspout atau Belalai Gajah Di Selat Bali Kagetkan Warga Banyuwangi

Waterspout di Selat Bali (sumber : Facebook.com)
Ada fenomena langka di perairan Selat Bali pada Rabu sore (17/2/2016). Masyarakat Banyuwangi yang berada di sekitar penyeberangan dan pesisir Ketapang, sempat menyaksikan fenomena pusaran air yang kencang di Selat Bali.
Fenomena tersebut dikenal sebagai waterspout, sedangkan jika terjadi di darat di sebut puting beliung.

Beberapa pengunjung yang ada di Pantai Boom sempat mengabadikan fenomena langka tersebut dengan kamera HP.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Awalnya terlihat tiga pusaran air yang cukup tinggi di Pantai Boom, yang bergeser dari selatan menuju utara selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, sebuah pilar air yang lebih besar kembali bergerak ke utara ke arah Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Waterspout di selat Bali (sumber : Detik.com) 
Syahbandar Ketapang Ispriyanto membenarkan peristiwa ini. Pria ini mengaku angin puting beliung di perairan ini diawali munculnya mendung tebal atau awan cumulonimbus. Setelah itu, muncul puting beliung di perairan yang dikenal dengan water sport.

"Anginnya berputar, terus bergerak ke tengah laut sekitar 20 menit. Ini memang kejadian langka. Jadi, angin berputar dari bawah ke atas dan bergerak di tengah laut," jelasnya via seluler.

Kejadian ini kata Ispriyanto tak sampai menganggu jalur penyeberangan Ketapang - Gilimanuk. Sebab, angin tak sampai mengenai kapal yang berlayar.

"Gerakannya dari selatan, lalu masuk selat Bali dan bergerak ke timur ke arah Gilimanuk, lalu menghilang," katanya.

Kejadian ini juga tak berdampak pada gelombang laut. Sehingga, aktivitas penyeberangan tetap normal. "Memang sempat hujan lebat, tapi gelombang normal, tingginya sekitar 0,7 meter. Masih aman," tegasnya.

Sedangkan kecepatan angin kata dia berkisar 10 knot, tetap aman bagi pelayaran kapal feri. Meski begitu, pihaknya tetap memberikan himbauan waspada kepada seluruh nahkoda kapal.

"Setiap pagi dan sore, kami berikan prakiraan cuaca dari BMKG. Intinya, semua wajib waspada dengan kondisi cuaca," jelasnya lagi.

Secara terpisah, Anjar Triono Hadi selaku prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Banyuwangi mengatakan, waterspout terpantau sekitar jam 16.00 WIB.

Menurut Anjar, jika kondisi pagi atau siang cuaca cerah pada musim penghujan saat ini, maka perlu diwaspadai potensi terbentuknya awan cumulonimbus di sore hari.

"Seperti hari ini, tadi pagi hingga siang sangat cerah. Munculnya awan cumulonimbus ini harus diwaspadai bisa mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan petir," kata Anjar.

Setelah munculnya waterspout, Kabupaten Banyuwangi diguyur hujan cukup lebat disertai dengan petir hingga 3 jam lebih. (Kompas.com, Detik.com)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard