PG Glenmore Pabrik Gula Paling Modern di Indonesia

Pabrik gula Glenmore, Banyuwangi.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno di PG Glenmore. 
Menteri BUMN Rini M Soemarno meninjau pembangunan pabrik gula di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (13/1/2016). Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa pabrik gula Glenmore tersebut adalah pabrik gula termodern yang dimiliki BUMN.

"Awalnya pabrik ini akan beroperasi pada Agustus 2016, tapi karena pembangunannya di atas target terkait waktu maka penggilingan perdana akan dimajukan pada bulan Juli selepas Lebaran," ujar Rini.

Dia juga berharap setelah penggilingan pertama maka semua aktivitas di pabrik gula tersebut akan berjalan normal.

"Semoga nanti beberapa pabrik gula yang kita miliki bisa modern seperti Glenmore, termasuk juga pabrik gula di Asembagus, Semboro, dan Gempol Kerep," tambah Rini.

Rini menambahkan, hasil panen tebu di Banyuwangi bisa memasok kebutuhan beberapa pabrik gula terdekat, seperti di Asembagus yang tak jauh dari Banyuwangi.

"Kita harus bisa memproduksi gula rafinasi sehingga tidak lagi impor. Jadi tidak ada kebocoran yang katanya gula untuk makanan dan minuman juga digunakan untuk masyarakat. Hal ini juga mendorong agar pendapatan petani tebu juga semakin membaik," katanya.

Saat ini Indonesia masih mengimpor 70 ribu ton gula setiap tahun untuk industri obat-obatan. Industri gula dalam negeri dinilai belum mampu menghasilkan kualitas gula sebagai bahan baku obat.

Untuk menenuhi kebutuhan itu, Rini menambahkan, pemerintah akan menambah peralatan di sejumlah pabrik gula termasuk di Glenmore nantinya agar bisa menghasilkan gula berkualitas tinggi untuk menyuplai bahan baku obat. Bila Indonesia mampu, kata dia, maka harga obat-obatan bisa lebih murah.

Selain untuk industri obat, kebutuhan gula untuk konsumsi dan rafinasi setiap tahun disebutnya mencapai 5-5,7 juta ton. Saat ini, lebih dari separuh kebutuhan gula tersebut masih mengandalkan impor.

Kementerian BUMN, kata Rini, menargetkan Indonesia bisa swasembada gula pada akhir 2019. Syaratnya, produktivitas perkebunan tebu minimal harus 90 ton per hektare dengan rendemen 10 persen.

"Kenyataannya hingga saat ini, banyak daerah yang produktivitas tebunya hanya 65-70 ton per hektare," katanya sambil menambahkan, "Kita harus bekerja keras untuk mencapai target tersebut."

Pembangunan PG Glenmore yang dimulai 2012 menjadi satu diantara upaya pemerintah untuk swasembada gula. Pabrik yang berlokasi di Perkebunan Kalirejo, Kecamatan Glenmore, seluas 3000 hektare ini hasil patungan dari PTPN III, PTPN XI dan PTPN XII dengan membentuk anak perusahaan, PT Industri Gula Glenmore.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII Irwan Basri, mengatakan, pembangunan PG Glenmore seluas 103 hektar senilai Rp 1,6 triliun tersebut sudah mencapai 53 persen dan akan merekrut sekitar 10.000 pekerja baru.

Sebagai tahap awal, pabrik akan menggiling 8 ribu ton tebu. Jangka panjang kapasitas produksi akan meningkat hingga 16 ribu ton.

Untuk mendukung penggilingan perdana itu, PT Industri Gula Glenmore menyelesaikan pembangunan Waduk Sidodadi. Waduk seluas dua hektare itu bervolume 50 ribu meter kubik air. (Kompas.com, Tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard