![]() |
Bupati anas dan Mendag Thomas Lembong (foto: Gatra.com) |
Ide kreatif Banyuwangi menata pasar tradisional menjadi
pasar rakyat yang tertata, bersih dan nyaman, mendapat apresiasi Menteri
Perdagangan (Mendag) RI, Thomas Trikasih Lembong. Apresiasi Tom Lembong sapaan
Mendag ini disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah pasar
tradisional di Banyuwangi, Sabtu (10/10).
Sudah waktunya kita kembali ke pasar tradisional dan ini harus kita pertahankan,” kata Tom Lembong.
Dalam kunjungan tersebut Mendag mengunjungi salah satu pasar
yang tengah direvitalisasi, yakni pasar Sobo. Pasar Sobo tengah
direvitalisasi menjadi pasar pariwisata dan terminal terpadu. Pasar ini
nantinya merupakan pasar tradisional yang selain menjual kebutuhan pangan
rakyat sehari-hari, juga akan menyediakan kerajinan lokal yang dilengkapi
dengan terminal pariwisata sehingga membuka peluang untuk lebih banyak lagi
konsumen yang datang.
Pasar ini mulai dibangun sejak awal 2015. Didesain arsitek
nasional Andra Matin, pasar ini akan dibangun menjadi pasar modern dengan
konsep go green. Berlantai empat, lantai dasar untuk area parkir, mushola dan
toilet, dan perkantoran agen travel. Lantai I, untuk los-los pedagang yang disediakan
untuk 90 pedagang. Sedangkan lantai II dan III, untuk dormitory.
Pasar Sobo berada di atas lahan 7.000 meter persegi, dan
berada di pintu gerbang masuk kota Banyuwangi. Dulunya pasar ini terkesan kotor
dan tak teratur. Pedagang pun juga bervariasi disini, mulai pedagang
klontongan, pasar burung, barang elektronik, hingga tempat bilyard ada di sana.
Bupati Anas pun lalu merevitalisasi pasar ini pada awal tahun ini kembali ke
fungsinya sebagai pasar rakyat tradisonal.
Saat mengunjungi Pasar Sobo ini, Tom Lembong tampak serius
mengamati tiap detail bangunan pasar. Didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas,
Tom Lembong melihat sejumlah bangunan yang tengah dikerjakan kontraktor.
Menurut Tom Lembong, revitalisasi pasar rakyat itu sebuah implementasi yang
hebat dan patut dicontoh daerah lain.
“Saya melihat dua tahun ini Banyuwangi melakukan percepatan
pembangunan. Salah satunya pengembangan pasar tradisional menjadi pasar yang
lebih modern seperti ini. Pasar tradisional bisa jadi modern kalau ditata
bersih, steril dan memudahkan pembeli. Kelebihan pasar tradisional ini ke
depan, dia masih mencirikan kekhasan dan budaya suatu daerah. Ini bisa menjadi
daya tarik tersendiri. Sudah waktunya kita kembali ke pasar tradisional dan ini
harus kita pertahankan,” kata Tom Lembong.
Selain mengunjungi pasar Sobo, sebelumnya Mendag berkunjung
ke lokasi pasar tradisonal Srono yang tengah dibangun menggunakan anggaran dari
Kementrian Perdagangan. Thom Lembong juga meninjau pasar induk Banyuwangi,
pantai Boom yang merupakan lokasi pembangunan dermaga marina, dan penginapan
murah (dormitory) di Banyuwangi.
Sementara itu Bupati Anas menambahkan, revitalisasi pasar
rakyat ini untuk memudahkan konsumen membeli barang yang diinginkan dengan
mudah dan nyaman. Karena selama ini konotasi masyarakat tentang pasar
tradisional adalah kumuh dan kotor, sehingga masyarakat enggan membeli barang
di pasar.
"Dengan pasar terpadu ini harapan pemerintah bisa
menjadi alternatif utama dalam berbelanja. Di pasar ini akan kita tur per-blok,
mana yang menjual ikan dan daging, sembako, sayur. Kelebihannya pasar ini
adalah pasar tradisional yang juga menjual oleh-oleh bagi wisatawan sehingga
bisa menjadi pilihan utama masyarakat," ujar Bupati Anas.
Selama empat tahun terakhir ini Banyuwangi telah memproteksi
pasar rakyat agar tidak tergerus dengan pasar modern. Caranya dengan
merevitalisasi sejumlah pasar tradisional agar lebih bersih dan tertata. Selain
juga mengeluarkan kebijakan pembatasan pasar modern atau ritel di Banyuwangi. (Gatra.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar