Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
menyelenggarakan kursus tiga bahasa asing secara gratis yang bakal menjangkau
2.604 pemuda. Tiga bahasa asing yang dipilih adalah Inggris, Arab, dan
Mandarin.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, kursus
bahasa asing gratis ini adalah salah satu upaya meningkatkan daya saing
sumberdaya manusia (SDM) setempat dalam menghadapi implementasi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.
"Program ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM
di Banyuwangi, khususnya para generasi muda karena perkembangan dunia semakin
dinamis. Menyiapkan SDM adalah salah satu jawaban untuk menghadapi berbagai
tantangan yang ada," katanya.
Selain menyiapkan jangkar-jangkar pendidikan, seperti
pendirian Politeknik Negeri Banyuwangi, Universitas Airlangga (Unair) Kampus
Banyuwangi, Sekolah Pilot Negeri, dan mendorong berbagai kampus swasta, untuk
meningkatkan kualitas SDM, Banyuwangi juga menggelar program kursus bahasa
gratis.
Pemilihan tiga bahasa, lanjut Anas, merepresentasikan arus
besar perkembangan dunia saat ini. Selain Inggris, bahasa yang perlu dipahami
masyarakat saat adalah Mandarin dan Arab. Menurut dia, wisatawan dari Tiongkok
ke depan diyakini cukup banyak seiring terus meningkatnya perekonomian di
Negeri Tirai Bambu itu.
"Adapun bahasa Arab tidak lepas dari tradisi pesantren
yang membumi di Banyuwangi dan antisipasi untuk beberapa tahun mendatang saat
kami menyiapkan syariah tourism atau pariwisata syariah," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi Dwi Yanto
menambahkan, dalam program kursus ini, di tiap desa/kelurahan akan diambil 12
orang peserta, sehingga total peserta kursus gratis ini bakal mencapai 2.604
orang dari 217 desa/kelurahan.
Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan pengajar yang diambil
dari kalangan guru bahasa dan sejumlah relawan. Program ini telah dimulai pada
Maret 2015. Para peserta disilakan untuk memilih salah satu bahasa yang
diminati.
Untuk pembelajaran, lanjut Dwi Yanto, terdapat 67 tatap muka
dengan setiap tatap muka selama tiga jam. Total ada 201 jam yang akan ditempuh
dalam waktu tiga bulan yang akan diakhiri dengan tes kelulusan untuk
mendapatkan sertifikat. Jika dalam waktu tersebut dirasa belum mahir,
pembelajaran bisa diperpanjang lagi. Para peserta kursus difokuskan pada
peningkatan keterampilan berupa kemampuan berbicara, kemampuan menulis, dan
mendengar.
Kabarbisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar