Festival Ngarak 1771 Ancak di Kabupaten Banyuwangi
berlangsung meriah. Bupati Abdullah Azwar Anas dan masyarakat pun juga
menikmati kuliner yang dikemas khas adat setempat itu.
Festival Ngarak Ancak ini memang pertama kali masuk menjadi agenda Banyuwangi Festival yang menjadi ajang puncak hari jadi ke 243 Kabupaten Banyuwangi.
Meski sebelumnya diguyur hujan, namun animo masyarakat untuk melihat arak-arakan ancak yang keliling jalan protokol dan menikmati ancak bersama tak surut, Sabtu (20/12/2014).
Mereka antre menunggu ancak yang diarak sebanyak 1771 orang dari beberapa instansi dan masyarakat umum hingga tiba di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Dengan tertib masyarakat duduk bersama dengan Bupati Anas serta pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Mereka bersama-sama menyantap ancak meski cuaca mendung menyelimuti langit Banyuwangi.
Satu ancak, dikelilingi sekitar 4 hingga 6 orang. Ini sebagai simbol bahwa kebersamaan dan persaudaraan masyarakat Banyuwangi cukup kuat.
"Ini bentuk persaudaraan dan kebersamaan. Tidak ada penyekat antara pimpinan dan rakyatnya. Kita membaur bersama," ujar Bupati Anas.
Festival Ngarak Ancak ini memang pertama kali masuk menjadi agenda Banyuwangi Festival yang menjadi ajang puncak hari jadi ke 243 Kabupaten Banyuwangi.
Meski sebelumnya diguyur hujan, namun animo masyarakat untuk melihat arak-arakan ancak yang keliling jalan protokol dan menikmati ancak bersama tak surut, Sabtu (20/12/2014).
Mereka antre menunggu ancak yang diarak sebanyak 1771 orang dari beberapa instansi dan masyarakat umum hingga tiba di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Dengan tertib masyarakat duduk bersama dengan Bupati Anas serta pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Mereka bersama-sama menyantap ancak meski cuaca mendung menyelimuti langit Banyuwangi.
Satu ancak, dikelilingi sekitar 4 hingga 6 orang. Ini sebagai simbol bahwa kebersamaan dan persaudaraan masyarakat Banyuwangi cukup kuat.
"Ini bentuk persaudaraan dan kebersamaan. Tidak ada penyekat antara pimpinan dan rakyatnya. Kita membaur bersama," ujar Bupati Anas.
Menurut Bupati Anas, tradisi ancak ini memang kuat terasa di
kampung-kampung. Dan saat ini Pemkab Banyuwangi sengaja mengangkat tradisi ini.
Tidak hanya itu, ada filosofi penting dalam tradisi ancak ini.
"Mereka bergotong royong menghabiskan makanan. Tidak hanya pekerjaan, makananpun dihabiskan dengan gotong royong," tegas Bupati Anas.
Sementara itu, tidak hanya masyarakat Banyuwangi saja yang menyantap ancak itu. Terlihat dua turis dari Australia juga menikmati ancak yang dibagikan.
"Mereka bergotong royong menghabiskan makanan. Tidak hanya pekerjaan, makananpun dihabiskan dengan gotong royong," tegas Bupati Anas.
Sementara itu, tidak hanya masyarakat Banyuwangi saja yang menyantap ancak itu. Terlihat dua turis dari Australia juga menikmati ancak yang dibagikan.
Ancak sendiri bagi masyarakat Banyuwangi adalah suatu kuliner yang ditunggu masyarakat tiap tahun. Saat menikmati ancak, biasanya mereka bertukar ancak. Tidak boleh pembuat ancak memakan masakannya sendiri.
Ini mewujudkan wujud solidaritas dan menerima atas rejeki yang ditetapkan oleh sang Khalik. Apapun masakannya yang didapat tak peduli lauknya sayap atau brutu, mereka tetap akan menyantapnya dengan ikhlas.
"Saya tadi bawa ancak lauknya telur. Ini dapat ayam Alhamdulillah," ujar Sanusi, salah seorang warga.
Detik.com
.jpg "Solusi Pembayaran Tagihan dan Transaksi Online - BebasBayar")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar