Kabupaten Banyuwangi menjadi nominator pemenang penataan
ruang terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan
Umum (PU). Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu telah
masuk lima besar Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan
Ruang versi Kementerian PU.
Banyuwangi masuk lima besar bersama empat kabupaten lainnya,
yaitu Bangka (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), Jepara (Jawa Tengah), Maros
(Sulawesi Selatan), dan Sumbawa, NTB. Saat ini kelima kabupaten tersebut
memasuki tahap penjurian untuk menentukan peringkat satu sampai lima. Peluang Banyuwangi untuk menjadi pemenang cukup besar mengingat sebelumnya pernah meraih penghargaan sejenis, yaitu Anugerah Pangripta Nusantara Utama 2014 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai kabupaten/kota dengan perencanaan pembangunan terbaik,
Tahap penjurian ini diikuti dengan verifikasi di lapangan
secara langsung. Tim Kementerian PU telah datang ke Banyuwangi belum lama ini
dengan sejumlah juri, antara lain, pakar perencanaan dan tata ruang wilayah
dari IPB Dr Ir Ernan Rustiadi; ahli pemberdayaan masyarakat yang merupakan
Presiden Combine Resource Institution, Dodo Juliman; dan pakar perumahan dan
permukiman yang merupakan dosen dan peneliti di Kelompok Keahlian Perumahan dan
Permukiman dan Program Studi Arsitektur ITB Moh Jehansyah Siregar.
Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan
Ruang merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah
sebagai upaya untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan penataan ruang. Sejumlah
kriteria penilaian antara lain soal rencana detail tata ruang, peraturan
zonasi, serta perizinan pemanfaatan ruang.
Salah seorang dewan juri Ernan Rustadi mengatakan,
Banyuwangi memiliki banyak kejutan yang berhasil mencuri perhatian tim juri.
Meski menjadi daerah paling ujung timur di Pulau Jawa ini, Banyuwangi
dinilai mampu dan terus berupaya mewujudkan penataan ruang yang baik. ”Ada
perhatian terhadap hal-hal detail. Terlihat kalau Banyuwangi memiliki
tata kelola yang baik dengan standar yang cukup bagus,” kata Ernan.
Dia menjelaskan, tata kelola yang baik itu tecermin dari
kemampuan memanfaatkan ruang publik dan jalur publik. Di antaranya kemampuan
mempertahankan ruang publik dan menata PKL.
Sekretaris Kabupaten Banyuwangi Slamet Kariyono berterima
kasih atas penilaian dari Kementerian PU. Banyuwangi memang menaruh perhatian
serius dalam melakukan penataan ruang. Setiap wilayah memiliki zonasi yang
jelas.
Di wilayah utara, misalnya, yang merupakan kawasan
perhotelan, bangunan tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa. ”Dalam penataan
ruang kita juga memperhatikan keseimbangan lingkungan,” ujar Slamet.
Banyuwangi juga terus menambah ruang-ruang publik berupa
ruang terbuka hijau (RTH) yang dilengkapi dengan taman memadai, fasilitas wifi,
taman bermain anak, arena olahraga, food court, dan panggung
kesenian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar