Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
pada tahun 2015 diproyeksikan meningkat pada kisaran 6,8 hingga 7,24 persen
atau di atas rata-rata pertumbuhan nasional.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengemukakan, target
pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu bisa dicapai, asalkan kondusivitas wilayah
tetap terjaga dengan baik seperti beberapa tahun terakhir.
"Kondusivitas wilayah yang meningkat itu, antara lain
stabilitas sosial, politik dan keamanan dalam pengembangan usaha, ketersediaan
SDM berkualitas, infrastruktur transportasi barang, jasa, kapital, dan
aksesibilitas komunikasi dan informasi," katanya di Banyuwangi, Selasa
(21/10).
Abdullah Azwar Anas mengemukakan hal itu saat penyampaian
substansi Rancangan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2015 di gedung DPRD Banyuwangi.
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada 2011 dan
2012 mampu mencapai angka di atas 7 persen. Namun, mengalami fluktuasi pada
2013 sehingga sedikit turun menjadi 6,76 persen.
"Meskipun turun, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi masih
di atas rata-rata nasional yang hanya 5,8 persen. Untuk tahun 2015, pertumbuhan
diproyeksikan bisa kembali meningkat," ujarnya.
Dalam paparan di hadapan anggota dewan, bupati mengatakan
pendapatan daerah pada RAPBD 2015 diproyeksikan naik sebesar 5,65 persen, dari
Rp2,07 triliun menjadi Rp2,19 triliun.
Peningkatan pendapatan daerah tersebut ditunjang dari
pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksikan meningkat 15,21 persen dari
target yang ditetapkan pada APBD 2014, yakni dari Rp208,9 miliar menjadi
Rp240,6 miliar.
Selain itu, hasil pajak daerah juga ditargetkan meningkat
dari Rp11,4 miliar menjadi Rp75,6 miliar.
"Untuk dana perimbangan, terjadi peningkatan sebesar
Rp21,9 miliar atau naik 1,59 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD 2014
atau menjadi Rp1,40 triliun," tambahnya.
Sementara pendapatan lain-lain yang sah, diproyeksikan
mencapai Rp544,1 miliar atau meningkat 13,18 persen dibanding target yang ditetapkan
dalam APBD 2014 sebesar Rp480,8 miliar.
Sedangkan untuk belanja daerah, bupati mengatakan dalam
RAPBD 2015 direncanakan mencapai Rp2,32 triliun atau naik Rp102,2 miliar
dibanding sebelumnya.
"Peningkatan belanja tidak langsung, salah satunya
untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat kurang mampu, selain juga sebagai
dukungan Pemkab Banyuwangi dalam penyelenggaraan perkuliahan di kampus
Universitas Airlangga di Banyuwangi yang dimulai tahun ini," ujar bupati.
Beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar