Usai
ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden dan wakil presiden
terpilih periode 2014-2019 pada 22 Juli 2014 lalu, Joko Widodo dan Jusuf Kalla
mulai menyusun kabinetnya.
Jokowi
sendiri mengaku memiliki kriteria khusus bagi para calon pembantunya di kabinet
pemerintahannya kelak. Jokowi menyebut para menterinya di kabinet nanti harus
mempunyai 4 kriteria, yakni mempunyai sifat kepemimpinan yang kuat, punya
kompetensi, mempunyai kemampuan manajerial yang baik, dan bersih dari
korupsi. "Kriteria tentu saja, leadership-nya yang kuat, ia
harus mampu menjadi pemimpin di institusi yang ia pimpin. Lalu punya kompetensi
yang baik secara manajerial dan mengerti manajemen adminstrasi pemerintahan dan
tentu yang utama mempunyai catatan baik, bersih (tidak korupsi) dan mau
melayani," ujar Jokowi usai mengikuti acara buka puasa bersama di rumah Chairul
Tandjung, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
Tindakan
selektif yang Jokowi terapkan dalam memilih jajarannya di kabinet nanti,
menurutnya tidak jauh berbeda dengan kebijakannya memilih jajaran satuan
perangkat kerja daerah (SKPD) di lingkungan provinsi DKI Jakarta. Ia pun tak
membantah, bila langkahnya tersebut disebut sebagai adopsi lelang jabatan camat
dan lurah ia lakukan. "Ia kurang lebih seperti itu (adopsi lelang
jabatan camat dan lurah)," ucapnya.
Komitmen
membentuk kabinet profesional juga ditegaskan kalangan PDIP yang merupakan
partai utama pengusung presiden-wakil presiden terpilih Jokowi-JK. Sekjen DPP
PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan, kalau sosok yang dipilih menjadi menteri nantinya
semuanya akan memiliki latarbelakang professional.
Dia
menyatakan, dikotomi berasal dari parpol atau non parpol tidak akan dipakai.
"Semua profesional, sesuai dengan bidangnya masing-masing," tegas
Tjahjo. Selain itu, dia menambahkan, bahwa pemilihan anggota kabinet nantinya
juga akan memperhitungkan track record masing-masing.
Ketua Tim
Pemenangan Nasional Jokowi-JK dalam pilpres lalu itu memastikan, personel
menteri tidak boleh memiliki sangkutan persoalan di masa lalu."Kabinet itu
kabinet yang bersih seperti yang diharapkan oleh Jokowi. Tapi sekarang belum
dibahas apa-apa," imbuhnya.
Untuk menjaring
sosok yang tepat untuk mengisi posisi menteri tertentu, Jokowi-JK memberi
kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk memberikan memberikan usulan nama-nama
calon menteri dalam kabinetnya nanti.
Jokowi
Center dan Radio Jokowi, relawan pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, membuat
polling menteri untuk 34 posisi dalam susunan kabinet yang diberi nama Kabinet
Alternatif Usulan Rakyat (KAUR).
Mereka
memberikan tiga pilihan nama dari tiap pos menteri untuk dipilih. ''Nama-nama
ini kami hadirkan dan Anda kami persilakan untuk memilihnya sebagai bagian dari
laku politik,'' sebut pernyataan Jokowi Center dalam situsnya www.jokowicenter.com.''
Jokowi
Center dan Radio Jokowi memutuskan untuk ikut mengawal proses penjaringan
nama-nama calon menteri yang dianggap layak oleh rakyat,'' katanya. ''Pemilihan
menteri memang hak prerogatif Presiden. Namun bukan berarti rakyat tidak bisa
berpartisipasi.''
Dalam
memilih daftar nama calon-calon menteri ini, Jokowi Center mengklaim melakukan
diskusi intensif dengan berbagai kalangan: aktivis, intelektual, wartawan dan
juga para politikus.
Saat
dikonfirmasi, Jokowi membenarkan bahwa kuesioner menteri tersebut memang dibuat
oleh pihaknya. "Iya itu kan bagian dari minta masukan. Saya hanya minta
masukan," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Bagi Anda
yang ingin mengisi kuesioner tersebut, silakan buka di tautan ini.
Selain
usulan nama calon menteri yang dijaring melalui polling, Lembaga Survei Indo
Barometer pun mengapresiasi inisiatif Jokowi-JK itu dengan memberikan prediksi
susunan kabinet Jokowi-JK yang dimaksudkan untuk dapat menjadi masukan yang
memancing diskusi.
"Inisiatif Jokowi mengundang publik untuk memberikan usulan susunan kabinet patut diapresiasi. Makin banyak pilihan nama calon menteri, semakin baik. Enak untuk memilih yang terbaik," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com,Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Pihaknya mengharapkan Jokowi-JK membuat susunan kabinet yang diisi tokoh-tokoh yang berkompeten dan berintegritas dalam menjalankan roda pemerintahan. Meski adanya akomodasi politik tak dapat dihindari, namun tetap dalam kapasitas yang sewajarnya.
Prediksi susunan kabinet Jokowi-JK, lanjut Qodari, diasumsikan jika rencana gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi tidak memberi pengaruh terhadap hasil Pilpres dan struktur kabinet Jokowi-JK masih sama dengan struktur kabinet SBY-Boediono.
Kemudian, lanjut dia, diasumsikan pula tidak atau belum ada partai anggota Koalisi Permanen yang berpindah kubu. Selanjutnya, prediksi ini, menurut Qodari, bukan hasil survei ataupun polling yang didasarkan pada metodologi riset kuantitatif, lengkap dengan margin of error-nya sebagaimana sering dikeluarkan oleh Indo Barometer. Melainkan didasarkan pada observasi dan asumsi subyektif penyusunnya.
"Asumsi kelima untuk tiap pos kementerian, bisa ada banyak nama yang berpotensi mengisi posisi tersebut. Silakan untuk menambahkan nama-nama calon demi memperkaya wacana publik," jelas Qodari.
"Inisiatif Jokowi mengundang publik untuk memberikan usulan susunan kabinet patut diapresiasi. Makin banyak pilihan nama calon menteri, semakin baik. Enak untuk memilih yang terbaik," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com,Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Pihaknya mengharapkan Jokowi-JK membuat susunan kabinet yang diisi tokoh-tokoh yang berkompeten dan berintegritas dalam menjalankan roda pemerintahan. Meski adanya akomodasi politik tak dapat dihindari, namun tetap dalam kapasitas yang sewajarnya.
Prediksi susunan kabinet Jokowi-JK, lanjut Qodari, diasumsikan jika rencana gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi tidak memberi pengaruh terhadap hasil Pilpres dan struktur kabinet Jokowi-JK masih sama dengan struktur kabinet SBY-Boediono.
Kemudian, lanjut dia, diasumsikan pula tidak atau belum ada partai anggota Koalisi Permanen yang berpindah kubu. Selanjutnya, prediksi ini, menurut Qodari, bukan hasil survei ataupun polling yang didasarkan pada metodologi riset kuantitatif, lengkap dengan margin of error-nya sebagaimana sering dikeluarkan oleh Indo Barometer. Melainkan didasarkan pada observasi dan asumsi subyektif penyusunnya.
"Asumsi kelima untuk tiap pos kementerian, bisa ada banyak nama yang berpotensi mengisi posisi tersebut. Silakan untuk menambahkan nama-nama calon demi memperkaya wacana publik," jelas Qodari.
Berikut
perbandingan usulan susunan cabinet versi polling KAUR-nya Jokowi Center dan
Radio Jokowi dengan versi Indo Barometer. Versi polling menjaring 34 posisi
menteri, sedangkan versi Indo Barometer menyebutkan ada 39 posisi menteri yang
bakal disusun Jokowi-JK.
No.
|
Kementerian
|
Versi Usulan Rakyat
|
Versi Indo Barometer
|
1
|
Menteri Koordinator Bidang
Politik dan Keamanan
|
Jenderal
TNI Budiman, Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso.
|
Jend
TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Jend TNI (Purn) A M Hendropriyono.
|
2
|
Menteri Koordinator Perekonomian
|
Chairul
Tanjung, Dahlan Iskan, Gita Irawan Wirjawan.
|
Rini
MS Soewandi, Faisal Basri.
|
3
|
Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat
|
Muhaimin
Iskandar, Kuntoro Mangkusubroto, Alwi Shihab.
|
Muhaimin
Iskandar, Letjen TNI (Purn) Luhut B Panjaitan.
|
4
|
Menteri Dalam Negeri
|
Abraham
Samad, Agustin Teras Narang, Pratikno.
|
Tjahjo
Kumolo, Djarot Saiful Hidayat.
|
5
|
Menteri Luar Negeri
|
Marut,
Makmur Keliat, Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa.
|
Rizal
Sukma, Yuri Oktavian Thamrin, Dian Triansyah Djani.
|
6
|
Menteri Pertahanan
|
Andi
Widjajanto, Mayor Jenderal (Purn) TB Hasanuddin, Jenderal TNI (Purn.)
Ryamizard Ryacudu.
|
Laksamana
TNI (Purn) Tedjo Edhie, Jend TNI Budiman.
|
7
|
Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia (HAM)
|
Artidjo
Alkostar, Saldi Isra, Zainal Arifin Mochtar.
|
Prof
Dr Jimly Assidiqie, Prof Denny Indrayana, PhD
|
8
|
Menteri Keuangan
|
Hendrawan
Supratikno, Raden Pardede, Agus Martowardojo.
|
Sri
Adiningsih, Faisal Basri, Iman Sugema
|
9
|
Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM)
|
Arif
Budimanta, Luluk Sumiarso, Tumiran.
|
Kurtubi,
Effendi MS Simbolon, Darmawan Prasodjo
|
10
|
Menteri Perindustrian
|
Anton
Joenoes Supit, Poempida Hidayatulloh, Tri Yogi Yuwono.
|
Mahendra
Siregar, Rachmat Gobel, Panggah Susanto, Euis Saedah.
|
11
|
Menteri Perdagangan
|
Mari
Elka Pangestu, Soetrisno Bachir, Sri Adiningsih.
|
Marie
Pangestu, Erwin Aksa, Nus Nuzulia Ishak, Bachrul Chairi, Partogi Pangaribuan,
Srie Agustina
|
12
|
Menteri Pertanian
|
Arif
Wibowo, Bustanul Arifin, Iman Sugema.
|
-
|
13
|
Menteri Kehutanan
|
Frans
Wanggai, Mohamad Prakosa, Satyawan Pudyatmoko.
|
M.
Prakosa
|
14
|
Menteri Perhubungan
|
Marsekal
TNI (Purn) Chappy Hakim, Danang Parikesit, Ignasius Jonan.
|
Bambang
Susantono, Danang Parikesit, Juliari Batubara.
|
15
|
Menteri Perikanan dan Kelautan
|
Jamaluddin
Jompa, Kadarusman, Rokhmin Dahuri.
|
Erwin
Aksa, Arif Satria
|
16
|
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
|
Rieke
Dyah Pitaloka, Rizal Sukma, Wahyu Susilo.
|
Ribka
Tjiptaning, Rieke Diah Pitaloka, M Jumhur Hidayat
|
17
|
Menteri Pekerjaan Umum
|
Krisnamurthi,
Ilham Akbar Habibie, Tri Mumpuni Wiyatno.
|
Dr.
Hermanto Dardak, Ir. Djoko Murjanto Msc, Ir. Budi Budi Yuwono
|
18
|
Menteri Kesehatan
|
Fasli
Jalal, Ribka Tjiptaning, Ali Ghufron Mukti.
|
Prof.
dr. Ali Ghufron Mukti, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Prof. dr. Tjandra Yoga
Aditama
|
19
|
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
|
Abdul
Munir Mulkhan, Hilmar Farid, Yudi Latif.
|
Anies
Baswedan
|
20
|
Menteri Sosial
|
Dadang
Juliantara, Eva Kusuma Sundari, Hasto Kristiyanto.
|
Imam
Nachrowi
|
21
|
Menteri Agama
|
Azyumardi
Azra, Lukman Hakim Saifudin, Siti Maulida.
|
KH
Tholchah Hasan, KH Salahudin Wahid, Dr. Ali Maschan Moesa
|
22
|
Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
|
Garin
Nugroho, Jeffrie Geovanie, Mira Lesmana.
|
AAGN
Puspayoga, Rusdi Kirana
|
23
|
Menteri Komunikasi dan
Informatika
|
Ferry
Mursyidan Baldan, Nezar Patria, Onno W Purbo.
|
Prof.
Dr. Bachtiar Aly, Sri Sajekti Sudjunadi, Ferry M. Baldan, Akbar Faisal
|
24
|
Menteri Sekretaris Negara
|
Maruarar
Sirait, Pramono Anung Wibowo, Yuddy Chrisnandi.
|
Maruarar
Sirait
|
25
|
Menteri Riset dan Teknologi
|
I
Gede Wenten, Romi Satria Wahono, Yohannes Surya.
|
Prof.
Dr. Akhmaloka
|
26
|
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM)
|
Abdul
Kadir Karding, Khofifah Indar Parawansa, Nusron Wahid.
|
Khofifah
Indar Parawansa
|
27
|
Menteri Pemberdayaan dan
Perempuan-Anak
|
Lies
Marcoes Natsir, Nani Zulminarni, Puan Maharani
|
Iryanti
Sukamdani, Musdah Mulia, Khofifah Indar Parawansa
|
28
|
Menteri Lingkungan Hidup
|
Chalid
Muhammad, Charlie Heatubun, Dodo Sambodo.
|
Chalid
Muhammad
|
29
|
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
|
Eko
Prasojo, Tri Rismaharini, Agung Adi Prasetyo.
|
Teten
Masduki, Prof. Dr. Eko Prasodjo
|
30
|
Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal
|
Akbar
Faizal, Andrinof Achir Chaniago, Indra Jaya Piliang.
|
A.
Teras Narang, Komaruddin Watubun
|
31
|
Menteri Perencanaan dan
Pembangunan Nasional
|
Aviliani,
Faisal Basri, Revrisond Baswir.
|
Iman
Sugema, Poppy Ismalina
|
32
|
Menteri Perumahan Rakyat
|
Rhenald
Khasali, Suprihanto Notodarmojo, Mochamad Ridwan Kamil.
|
Marwan
Djafar
|
33
|
Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
|
Hendri
Saparini, Kurtubi, Emirsyah Satar.
|
Dahlan
Iskan
|
34
|
Menteri Pemuda dan Olahraga
|
Adhie
MS, Anies Rasyid Baswedan, Herry Zudianto.
|
Utut
Adianto, Abdul Mu’ti
|
Beberapa jabatan versi Indo Barometer yang tidak terdapat dalam versi
polling rakyat, yaitu :
Sekretaris
Kabinet: Andi Widjajanto
Kepala BKPM
: Lin Che Wei, Erwin Aksa
Kepala UKP4:
Kuntoro Mangku Subroto, Teten Masduki
Jaksa Agung:
Todung Mulya Lubis Kepala BIN, Jend TNI (Purn) Facrul Rozy
Panglima TNI
: Laksamana TNI Marsetio, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Jendral TNI Gatot
Nurmantyo
Kepala
Polri: Jend Polisi Sutarman, Komjen Polisi Budi Gunawan.
Dari susunan
Kabinet kedua versi tersebut, terdapat kesamaan nama beberapa calon menteri
yang diusulkan, namun untuk posisi kementerian yang berbeda. Misalnya Jenderal
TNI Budiman diusulkan sebagai Menko Polkam versi polling, namun dicalonkan
sebagai Menteri Pertahanan oleh Indo Barometer. Selain itu ada nama Dahlan
Iskan sebagai Menteri BUMN versi Indo Barometer, namun dijagokan sebagai Menko
Perekonomian versi polling rakyat.
Sebaliknya cukup
banyak terdapat kesamaan nama tokoh yang dinominasikan untuk menjabat kementerian yang sama, baik versi polling
maupun Indo Barometer. Yaitu Marie Elka Pangestu, yang saat ini menjadi
Menparekraf, sebagai Menteri Perdagangan. Lalu Ferry Mursyidan Baldan sebagai
Menteri Komunikasi dan Informasi, M. Prakosa sebagai Menteri Kehutanan, Chalid
Muhammad sebagai Menteri Lingkungan Hidup, Ali Ghufron Mukti sebagai Menteri
Kesehatan, Eko Prasodjo sebagai Menpan, Khofifah Indar Parawansa sebagai
Menteri koperasi dan UKM, Maruarar Sirait sebagai Mensesneg.
Demikianlah info Inilah 2 Versi Prediksi Susunan Kabinet Jokowi-JK
Terima kasih telah berkunjung ke Info Banyuwangi,
semoga bermanfaat bagi Anda.
0 Response to "Inilah 2 Versi Prediksi Susunan Kabinet Jokowi-JK"