Langkah terobosan
dalam pengembangan pendidikan dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur.
Kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu menjalin kerja sama
dengan University of Science and Technology, Beijing untuk pengembangan
sumberdaya manusia (SDM).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah bertemu dengan
Presiden University of Science and Technology (USTB) Beijing Prof Xinxin Zhang
yang didampingi Asisten Presiden Ge Wang di Beijing, Tiongkok, Senin
(16/6/2014).
”Semoga ikhtiar ini semakin mengakselerasi pembangunan SDM
di Banyuwangi. Sebelum ini, Universitas Airlangga sudah buka kampus di
Banyuwangi. Dengan sinergi kampus-kampus lain yang sudah ada di Banyuwangi,
Unair, dan universitas dari Tiongkok ini, kemajuan SDM akan tambah cepat,”
jelas Anas.
Anas mengatakan, kerja sama dengan USTB akan dilakukan dalam
sejumlah hal. Di antaranya adalah pengiriman siswa-siswi terbaik dari sejumlah
SMA dan SMK di Banyuwangi untuk belajar ke Beijing. Bentuk pembelajarannya bisa
short course maupun pendidikan bergelar sarjana dan pascasarjana.
”Guru-guru juga akan diberi wawasan keilmuan global. Ke
depan, para pakar dari Beijing datang untuk tukar ilmu dengan guru-guru serta
insan pendidikan di Banyuwangi,” ujar Anas yang merupakan alumnus program studi
singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government.
Untuk pendidikan tinggi, Pemkab Banyuangi memfasilitasi
kerja sama Politeknik Negeri Banyuwangi dengan USTB. Bentuk kerja samanya
adalah pengembangan kurikulum, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta penelitian
terapan. "Bulan September 2014, Presiden USTB dan timnya akan ke
Banyuwangi untuk berkunjung ke Politeknik Negeri Banyuwangi dan sejumlah
SMA/SMK. Ini adalah salah satu jalan kita untuk meningkatkan daya saing daerah,
karena jantung daya saing ada di kekuatan SDM," ujar bupati berusia 41
tahun itu.
Anas menuturkan, kerja sama global menjadi keharusan di era
saat ini. Kunci kemajuan daerah akan sangat ditentukan oleh kekuatan jaringan
untuk mendukung pengembangan daerah tersebut. "Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015 sudah di depan mata. Saya sering bilang, jembatan sudah dirobohkan, sudah
tidak ada boleh ada kata mundur. Hadapi persaingan global dengan peningkatan
daya saing," tuturnya.
Menurut Anas, peningkatan daya saing dengan memajukan
kualitas SDM adalah kerja-kerja jangka panjang. Hasilnya baru bisa dilihat
empat atau lima tahun mendatang. "Karena itu, pengembangan SDM ini tidak
boleh tergantung rezim. Di Banyuwangi, siapa pun bupatinya kelak, upaya-upaya
memacu kualitas SDM dengan kerja sama seperti ini harus terus dijalankan,"
jelasnya.
"Kami sangat antusias dan menyambut baik. Saya dan tim
kami akan ke Banyuwangi pada September mendatang. Semoga relasi ini bisa saling
bermanfaat, terutama untuk mengembangkan sumberdaya manusia di
Banyuwangi," ujar Presiden USTB Xinxin Zhang
University of Science and Technology Beijing sendiri adalah
salah satu universitas unggulan di Tiongkok. Berdiri sejak 1952, universitas
ini telah memiliki kerja sama dengan 130 universitas ternama di dunia.
"Kerja sama dengan Banyuwangi akan menjadi kemitraan pertama kami dengan
pihak dari Indonesia. Kami berharap semua berjalan lancar," imbuh Asisten
Presiden USTB Ge Wang yang tak lain adalah pakar kimia.
USTB mempunyai lebih dari 30 program studi, di antaranya
metalurgi, teknik mesin, teknik lingkungan, teknik kimia, teknik sipil,
matematika, hingga kimia. USTB mempunyai 65 program pascasarjana, 26 program
doktor, dan 7 program posdoktoral. Sejak 1978, 776 proyek riset yang dikerjakan
USTB telah mendapat penghargaan dari berbagai pihak.
Jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar