Baso Lobster. Jangan dibayangkan daging lobster yang
dibentuk bulat-bulat. Tapi baso lobster benar-benar baso daging sapi dan
lobster yang bertemu di dalam satu mangkuk. Ide ini muncul dari pertemanan 4
pemuda, Hilmi, Hasbi, Salim dan Hayu yang iseng-iseng membuat ternak lobster
air tawar. Saat musim panen lobster, keempat pemuda ini kebingungan untuk memasarkannya.
Sehingga mereka berpikir untuk mengelolanya sendiri
"Tiba-tiba terbersit saja buat baso lobster. Jika ada baso ceker kenapa nggak buat baso lobster? Awalnya memang rencana daging lobsternya digiling untuk dijadikan baso tapi kami takutnya konsumen nggak yakin kalau pakai lobster. Akhirnya iseng-iseng. Cemplung.... lobsternya kami masukkan ke dalam kuah baso," jelas Hilmi Yarisu Ardan (26), salah satu pencetus warung baso lobster sambil tertawa.
"Tiba-tiba terbersit saja buat baso lobster. Jika ada baso ceker kenapa nggak buat baso lobster? Awalnya memang rencana daging lobsternya digiling untuk dijadikan baso tapi kami takutnya konsumen nggak yakin kalau pakai lobster. Akhirnya iseng-iseng. Cemplung.... lobsternya kami masukkan ke dalam kuah baso," jelas Hilmi Yarisu Ardan (26), salah satu pencetus warung baso lobster sambil tertawa.
Ia mengaku dalam satu hari, warung mereka minimal
menghabiskan 140 lobster. Latar belakang sebagai anak band membuat mereka mencoba-coba
resep baso dan lobster beberapa kali. Untungnya Salim, salah satu rekan mereka
pernah bekerja sebagai koki di salah satu hotel. "Salim yang mengeksekusi
baso lobster jadi seperti sekarang dibantu dengan kami. Berkali-kali nyoba
resep karena memang dasarnya nggak ada yang bisa masak," tutur Hilmi.
Saat ditanya tentang resep baso lobster, Salim sang juru masak yang juga pemain band mengaku resep basonya hampir sama dengan baso-baso lainnya. "Pilihan daging untuk basonya memang pilihan. Nah untungnya lobsternya kami ternak sendiri jadi benar-benar segar. Hanya tinggal dicampur bawang putih, bawang merah, lada dan bumbu rahasia untuk menjaga rasa lobsternya agar tidak hilang. Karena kalau bumbunya terlalu kuat, rasa lobsternya bisa hilang," jelas Salim.
Warung yang berada di Jalan Kepiting, Kabupaten Banyuwangi
ini juga menyediakan dua jenis kuah yaitu kuah kaldu sapi dan kuah soto untuk
menikmati baso yang kenyal serta lobster yang gurih. Tinggal ditambah sambel
sesuai dengan keinginan, dijamin anda akan ketagihan. Jika anda ingin mencoba
semangkuk baso lobster, maka anda hanya cukup menyiapkan kocek antara Rp 15.000
hingga Rp 30.000 untuk semangkuk baso lobster dengan pilihan usia lobster 5
bulan, 6 bulan dan 7 bulan. Inilah baso lobser karya anak band Banyuwangi...
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar