Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi menggarap
rute Surabaya - Banyuwangi - Denpasar mulai Kamis, 1 Mei 2014. Perusahaan
penerbangan pelat merah itu akan menggunakan pesawat ATR 72-600 yang baru saja
didatangkan dari pabriknya di Perancis.
Maskapai yang masuk jajaran perusahaan penerbangan terbaik
dunia itu akan terbang reguler tiap hari ke Banyuwangi yang kini mulai dilirik
sebagai daerah investasi dan pariwisata. Garuda terbang tiap hari dari Denpasar
menuju Banyuwangi, lalu dilanjutkan ke Surabaya. Demikian pula sebaliknya,
Garuda berangkat dari Surabaya menuju Banyuwangi, lalu berlanjut ke Denpasar.
DENPASAR – BANYUWANGI - SURABAYA
Denpasar - Banyuwangi
|
Berangkat dari Denpasar pukul 07.00 WITA dan tiba di Banyuwangi pukul
06.45 WIB.
|
Banyuwangi - Surabaya
|
Dari Banyuwangi pukul 07.15 WIB dan tiba di Surabaya pukul 07.55 WIB.
|
SURABAYA – BANYUWANGI - DENPASAR
Surabaya - Banyuwangi
|
Berangkat pukul 08.30 WIB dan tiba di banyuwangi pukul 09.20 WIB.
|
Banyuwangi - Denpasar
|
Berangkat pukul 09.50 WIB dan tiba di Denpasar pukul 11.30 WITA.
|
"Jadwal itu sesuai 'slot time' penerbangan yang sudah
disepakati antara pihak maskapai, bandara dan Kementerian Perhubungan,"
ujar Suprayogi, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur.
”Kami berharap masuknya Garuda bisa mendonorkan darah baru
bagi pergerakan ekonomi Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas. Kehadiran Garuda menambah pilihan jadwal terbang ke Banyuwangi setelah
sebelumnya sudah ada Wings Air yang menggarap rute Surabaya-Banyuwangi tiap
hari sejak 2012. ”Aksesibilitas kini sangat mudah, sehingga investor dan
wisatawan bisa lebih banyak masuk ke Banyuwangi," tutur Anas.
Pergerakan investasi di Banyuwangi terus bertumbuh, di mana
pada 2013 mencapai Rp 3,2 triliun, naik 175 persen dibanding 2012. Kunjungan
wisatawan mancanegara juga meningkat tajam hampir 100 persen dari 5.502 orang
pada 2012 menjadi 10.462 orang.
Adapun wisatawan nusantara meningkat dari 860.831 orang
menjadi 1.057.952 orang."Saya yakin turis akan semakin banyak datang ke
Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Sukamade, Pantai Plengkung, maupun untuk
menikmati wisata budaya. Demikian pula investasi bisa meningkat pesat. Muara
dari semua itu adalah ekonomi lokal yang bergerak dinamis, kesejahteraan
masyarakat naik,” kata Anas.
Anas mengatakan, keputusan cepat Garuda untuk masuk ke
Banyuwangi menunjukkan prospektifnya daerah tersebut. "Industri manufaktur
kami tumbuh, agribisnis kami kuat, pariwisata sedang berkembang pesat. Semoga
kehadiran Garuda bisa mengakselerasikan pergerakan ekonomi di daerah
kami," tuturnya.
Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi, mengatakan,
pihaknya melirik pasar Banyuwangi karena perkembangan daerah yang pesat.
Kehadiran Garuda diharapkan bisa ikut berkontribusi bagi peningkatan kunjungan
wisatawan dan memudahkan investor untuk masuk Banyuwangi."Garuda telah
masuk dalam Sky Team Global Alliance dengan 19 maskapai dunia, sehingga saling
terhubung. Penerbangan dari Meksiko, misalnya, sudah bisa pesan langsung tiket
ke Banyuwangi karena terhubung dengan Garuda," ujar Faik.
Perkembangan penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari
Banyuwangi sendiri cukup menjanjikan. Pada 2011, jumlah penumpang di bandara
tersebut mencapai 7.000 orang, lalu melonjak menjadi 24.000 orang pada 2012.
Pada 2013, meningkat lagi menjadi 44.000 orang.
"Tahun ini dengan ada dua maskapai, kami targetkan bisa
100.000 penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi," kata Anas. Dia
mengatakan, bandara juga telah diperpanjang landasan pacunya menjadi 1.800
meter. Tahun ini, tingkat ketebalan landasan akan ditingkatkan dari 12 PCN
(pavement classification number) menjadi 25 PCN dengan dana Rp65 miliar dari
APBN, sehingga bisa didarati pesawat dengan badan yang lebih besar.
Tahun ini, Bandara Blimbingsari akan diubah menjadi green airport (bandara berkonsep hijau)
pertama di Indonesia dengan terminal baru seluas 3.500 meter persegi. Bandara
ini didesain tanpa AC, kecuali di ruangan tertentu. Sirkulasi udara diatur
dengan kisi-kisi dan lebih banyak ruang terbuka. Aliran air juga ikut membantu
menyejukkan udara. Di sekeliling terminal, bahkan di atas terminal, tanaman
hijau membentang.
Jpnn.com, Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar