Satu lagi kuliner Banyuwangi yang patut dicoba. Jika
berbicara soto pasti yang terbayang adalah soto ayam, soto daging atau soto
babat. Tapi jika Anda ingin merasakan soto yang dengan sensasi rasa yang
berbeda Anda bisa menikmati soto lidah di Warung Pak Salim, Jalan Ahmad Yani,
tepat di tengah kota Banyuwangi.
Menurut
Robby (31), warung yang didirikannya merupakan generasi ketiga. "Nama
warung Pak Salim diambil dari nama kakek saya. Dulunya kakek dan ayah saya juga
penjual soto tapi ya itu tadi hanya soto ayam, soto daging dan soto
babat," katanya, di Banyuwangi, Senin
(24/3/2014).
Robby
mengaku memilih lidah sebagai bahan utama karena rasanya lembut dan juga punya
cita rasa yang khas. Dalam waktu satu hari biasanya Robby menghabiskan minimal
10 kilogram lidah sapi. "Jika di hari libur atau akhir pekan biasanya
lebih banyak. Kami memilih lidah yang masih segar langsung dari
pemotongnya," katanya.
Cara
memasaknya tentu saja berbeda dengan daging. Awalnya lidah sapi yang sudah
dicuci bersih direbus kurang dari 25 menit. "Setelah itu diangkat dan
dikupas. Bagian luar yang kasar itu dibuang sehingga yang tersisa hanyalah
bagian yang lembut. Setelah itu lidah dibumbui dan perebusan kedua tidak
dicampur langsung dengan kuah karena bisa merusak rasa kuah. Selain itu
lidahnya juga hancur karena terlalu lama direbus," paparnya.
Setelah
perebusan kedua dengan bumbu, lidah akan segera diangkat dan ditempatkan di
wadah sendiri. Bumbu yang disiapkan sama seperti soto kebanyakan seperti
kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, ketumbar, lada, laos, serai
dan daun jeruk.
"Yang
membedakannya ya berapa banyak penggunaan bahan dan komposisi pencampuran
bumbu. Itu yang membuat rasa soto keluarga kami tidak berubah selama
bertahun-tahun," jelasnya.
Kuah soto
juga terlihat lebih pekat, kental dan kaya bumbu tidak bening seperti soto
kebanyakan. Aromanya juga akan langsung membuat perut Anda keroncongan. Saat
ada yang memesan, barulah lidah dipotong-potong dan disajikan dengan kuah yang
panas, kental dan segar. "Kalau ada pembeli yang mau nambah koya atau kol
kami persilakan," katanya.
Biasanya para pembeli akan memenuhi Warung Pak Salim pada saat jam makan. "Ya seperti saat ini. Semua kursi penuh kalau makan siang," katanya sambil menunjukkan kursi warungnya yang penuh.
Robby
menjelaskan, warungnya juga menyediakan berbagai macam isian soto mulai dari
ayam, daging, babat, dan paru. "Tapi tetap lidah juaranya," katanya.
Menurut
Sumarsono, salah satu pelanggan warung Pak Salim, dirinya sengaja memesan soto lidah,
soalnya jarang ada yang jual. "Selain itu juga lembut kalau digigit. Beda
sekali sama daging untuk teksturnya. Mau makannya siang atau malam, buat saya
soto ini bisa dinikmati setiap saat," tuturnya.
Apalagi,
menurut bapak satu anak ini, soto tersebut akan semakin nikmat jika ditambahkan
perasan jeruk, koya dan juga sambal. "Mantap deh," katanya sambil
menyeruput kuah soto yang terlihat kental.
Untuk Anda
yang ingin menikmati sensasi soto lidah ini, tidak perlu mengeluarkan uang
banyak. Harga satu mangkok soto lidah sebesar Rp 12.000. Soto lidah yang
sanggup menggoyang lidah Anda.
Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar