Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi membangun
kawasan industri di Banyuwangi, Jawa Timur. Ketiga BUMN tersebut adalah PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, dan PT
Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).
Disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, direksi ketiga BUMN
itu, di antaranya adalah Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri, Direktur Utama PT
SIER Rudhy Wisaksono, dan Direktur Keuangan Pelindo III Wahyu Suparyono
menandatangani nota kesepahaman (Mou) dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
di Banyuwangi, Sabtu (8/3).
MoU itu berisi kesepakatan untuk pembangunan Kampe
Industrial Estate Banyuwangi (KIEB), di kawasan Kampe, Wongsorejo.
PTPN XII adalah pemilik lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang akan
dijadikan kawasan industri. PT SIER adalah BUMN yang akan dilibatkan dalam
pembangunan dan pengelolaan kawasan industri.
Selama ini, SIER sudah berhasil mengembangkan kawasan industri di
Surabaya. Adapun Pelindo III dilibatkan untuk membangun sinergi arus distribusi
dan mobilisasi bahan baku serta produksi dari kawasan industri menuju Pelabuhan
Tanjung Wangi, Banyuwangi.
Tiga BUMN Itu akan mengadakan kerja sama pembangunan dan
pengelolaan KIEB di sebagian lahan HGU milik PTPN XII, tepatnya di Perkebunan
Pasewaran dengan luas mencapai 718 hektare. Lahan itu tersebar di Afdeling
Kampe seluas 130, 64 hektar, Afdeling Sidomulyo 503 hektare, dan Afdeling
Secang 85 hektare.
Dirut PTPN XII Irwan Basri menegaskan, pihaknya akan segera
menindaklanjuti MoU tersebut dengan melakukan pemetaan kawasan yang tujuannya
untuk mensinkronkan dengan masterplan Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya, PTPN XII telah
melakukan studi kelayakan dengan konsultan PT Indah Karya untuk mengkaji
kawasan mana yang layak dijadikan kawasan industri. ”Kami juga berkonsultasi
dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS sebagai
penyusun masterplan Kabupaten Banyuwangi,” ujar Irwan.
Irwan menargetkan, semua kajian pemetaan kawasan akan tuntas
pada April 2014. ”Tahun ini pun kalau memang kalau sudah ada industri yang
masuk kami sudah siap,” terang Irwan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan optimistis KIEB akan berkembang
pesat dan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Pulau
Jawa. Dia mencontohkan, peluang relokasi industri cokelat ke Banyuwangi
mengingat kabupaten di timur Pulau Jawa ini mempunyai sumber bahan baku kakao
yang melimpah. Lahan kakao mencapai sedikitnya 5.000 hektar. ”Saya yakin BUMN bisa berkontribusi untuk
menggerakkan ekonomi timur Jawa. Seperti pabrik pengolahan cokelat, akan saya
rekomendasikan untuk masuk ke Banyuwangi karena dekat dengan bahan baku, lebih
efisien,” kata Dahlan.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap
industri yang berkembang adalah yang berbasis sektor pertanian, sehingga terdapat
nilai tambah pada sektor primer. ”Kami ingin industrialisasi tidak tercerabut
dari potensi lokal di Banyuwangi dan sekitarnya, karena industri modern
berbasis pertanian menjadi salah satu yang akan jadi prioritas,” kata Anas.
Selain pabrik pengolahan kakao yang sudah direkomendasikan
Dahlan Iskan, Anas juga mendorong pabrik minuman yang bahan bakunya bisa
mengambil dari jeruk lokal atau air kelapa dalam kemasan.
Investor.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar