Menikmati unagi tidak harus jauh-jauh ke Jepang. Anda bisa
menikmatinya di Banyuwangi, Jawa Timur. Unagi merupakan masakan Jepang yang
sudah dikonsumsi mulai abad 7 sebagai makanan yang kaya protein, kalsium,
vitamin A dan E yang berbahan dari Ikan Sidat.
Mutiara Ulya pemilik Galeri Singgasana Sidat Banyuwangi, mengatakan
Ikan Sidat juga populer di Korea. "Masakan berbahan dasar Sidat dianggap
sebagai sumber daya tahan untuk laki-laki. Selain itu Sidat mempunyai kandungan
gizi 25 kali lebih banyak dibandingkan susu, 2 kali ikan Salmon serta memiliki
omega tinggi. Ibu hamil juga bagus mengkonsumsinya karena akan menambah
kecerdasan otak bayi dan membuat daya tahan tubuh meningkat," jelasnya.
Tidak susah mendapatkan ikan Sidat di Banyuwangi. Masyarakat
dari kabupaten yang dikenal dengan Sunrise of Java lebih mengenal Sidat dengan
sebutan Uling. "Kalo di Jepang Sidat tanpa tulang diolah menjadi
unagi-no-kabayaki atau sidat panggang yang diberi saus manis kabayaki semacam
Teriyaki. Atau ada juga direbus. Kalau di Banyuwangi, Sidat dikenal Uling
biasanya dipepes atau dikenal dengan pelasan Uling," jelas Mutiara Ulya,
pemilik galeri Singgana Sidat Banyuwangi.
Mutiara Ulya menjelaskan Ikan Sidat dibersihkan dan
dipotong-potong serta dicuci bersih. "Untuk bumbunya sederhana hanya cabai
merah, cabai rawit, asam jawa, gula merah. Ada juga tomat yang dipotong-potong
untuk menghasilkan rasa segar dan pas dengan daging Sidat yang lembut,"
ujar gadis yang masih mengerjakan skripsi itu.
Setelah bumbu siap, maka dicampur dengan Sidat yang sudah
dipotong-potong lalu dibungkus daun pisang. "Satu pelasan berisi dua atau
tiga potong daging Sidat. Lalu kemudian dikukus sebentar lalu dibakar agar
aroma dagingnya keluar. Memang sengaja tidak diambil durinya karena pelanggan
bilang sensasinya lebih terasa," katanya.
Mutiara membanderol harga Rp 15.000 per satu pelasan.
"Biasanya yang datang dari rombongan luar kota, keluarga juga ada dan
makannya di atas kolam. Kami memang menyediakan semacam saung tepat di tengah
tambak. Jadi pengunjung juga bisa melihat langsung budidaya ikan tawar di sini.
Makan juga sekaligus belajar karena disini ada juga ikan nila, ikan koi dan
lele," jelasnya.
Sementara itu Putri Akmal, warga Banyuwangi mengaku sudah
beberapa kali makan pelasan Sidat bersama keluarganya. "Saya tahunya ini
Uling. Dulu keluarga sering masak kalau pas nangkap di sungai. Soalnya kan
belum ada yang membudidayakannya. Jadi masaknya ya kalau pas nemu aja. Saya
juga baru tahu kalo di Jepang ini makanan mahal. Kalau di sini murah nggak usah
jauh-jauh ke Jepang buat makan Unagi. Di sini ada yang versi Banyuwangi,"
katanya sambil tertawa.
Putri mengaku daging Sidat yang lembut pas sekali dengan
bumbu tradisional yang bercitra pedas dan asam. "Makannya pake nasi hangat
jadi lupa kalo punya utang," katanya tertawa.
Penasaran dengan rasa Pelasan Uling, Unagi Jepang Versi
Banyuwangi, silakan datang ke Banyuwangi.. Rasanya yang pedas, asam dan segar membuat
anda selalu ketagihan.
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar