Menteri
Perindustrian (Menperin) MS Hidayat meminta Bupati Banyuwangi Azwar Anas
memberikan kepastian hukum bagi para calon investor yang nantinya menjalankan
bisnis di kawasan industri Banyuwangi Industrial Estate Wongsorejo (BIEW).
"Hal
paling utama dalam menyukseskan sebuah kawasan industri adalah menarik
investor, salah satu caranya adalah memberi kepastian hukum. Kalau sudah
ditetapkan zoningnya, kemudian tetapkan land ownership seperti apa. Itu selling
point utama sebuah kawasan industri," kata Menperin saat mengunjungi
kawasan PTPN XII di wilayah Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi Jawa Timur.
Menperin
menganjurkan agar investor diberi hak guna bangunan (HGB) di atas areal
penggunaan lahan (APL) perkebunan.
"Jadi
tanah masih milik perkebunan tapi masih bisa disewakan untuk jangka wakti
tertentu," katanya.
Rencananya,
pemerintah daerah Banyuwangi akan membangun kawasan industri Banyuwangi
Industrial Estate Wongsorejo (BIEW) seluas 2.200 hektare.
Menurut
Bupati Azwar, kawasan Wongsorejo yang terletak di Utara Banyuwangi tersebut
memang kurang produktif karena kondisi tanah yang kering.
"Makanya
kemarin kita bikin Waduk Bajulmati yang bisa menampung 10 juta kubik air untuk
nantinya bisa memasok kawasan industri dan sawah, dengan demikianperuntukan
wilayah Utara ini bisa dijadikan kawasan industri," kata Bupati Azwar
Anas.
Menperin
menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan kawasan industri tersebut,
apalagi Banyuwangi dinilai memiliki semua potensi yang diperlukan.
"Banyuwangi
ini lengkap, suplai energi lancar, infrastruktur tidak ada masalah dan reputasi
di kalangan investor baik. Banyak yang tanya apa Banyuwangi punya kawasan
industri, makanya nanti kalau sudah jadi, saya siap jadi salesman investasi
Banyuwangi. Nanti akan dimasukkan ke dalam radar investasi Jawa Timur, tapi
penuhi dulu syarat-syaratnya," kata dia.
Lebih lanjut
Menperin menganjurkan agar Bupati segera memikirkan karakteristik industri yang
akan ditumbuhkan di Banyuwangi.
"Kita
tetapkan dulu tren dan karakteristik industri yang akan ditumbuhkan. Kalau
sudah jadi satu paket maka kita baru bisa inventarisir kekuatan kita,"
katanya.
Sebagai
tahap awal, Menperin menganjurkan agar Banyuwangi memberi diskon pada investor
awal.
"Langkah
awal, undang lima pabrik energi, misalnya, untuk anchor tenant (pelanggan
utama) itu beri diskon sampai BIEW ini jadi terkenal. Infrastruktur bangunnya bertahap
saja agar tidak memberatkan cash flow," katanya.
Menurut data
BKPM yang dikutip Menperin, selama tahun 2013 investasi di Indonesia naik 15
persen. Sebanyak 60 persen dari Rp400 triliun investasi yang masuk adalah
investasi baru.
"Artinya,
kepercayaan investasi baik dari luar maupun dalam negeri tinggi meski ada
kegaduhan politik," katanya.
Antaranews.com
Antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar