Tak lama lagi, kawasan
objek wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, akan dilengkapi dengan resort dengan konsep green building
"Kehadiran resor ini nantinya akan semakin meneguhkan Ijen sebagai destinasi wisata unggulan. Pembangunannya dimulai Januari 2014," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (14/12/2013).
Resor tersebut dibangun dengan prinsip lingkungan yang ketat. Aspek sosial-budaya juga mendapat perhatian serius sehingga resor tersebut nantinya menjadi representasi dari kekayaan budaya Banyuwangi yang berpadu dengan keindahan alam.
Pembangunan resor ini akan dilakukan oleh investor David Makes yang dikenal sebagai ahli pariwisata berkelanjutan. Puluhan tahun hidup David dihabiskan untuk mengembangkan pariwisata berbasis alam di kawasan konservasi. Dia dikenal sebagai chairman Sustainable Management Group (SMG).
David dikenal berhasil mengembangkan kawasan wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang diberi nama Menjangan Jungle dan Beach Resort (MJBR). David mengembangkan sebagian kecil lahan di Taman Nasional Bali Barat untuk dibuat resor yang sangat ramah lingkungan.
"Kehadiran resor ini nantinya akan semakin meneguhkan Ijen sebagai destinasi wisata unggulan. Pembangunannya dimulai Januari 2014," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (14/12/2013).
Resor tersebut dibangun dengan prinsip lingkungan yang ketat. Aspek sosial-budaya juga mendapat perhatian serius sehingga resor tersebut nantinya menjadi representasi dari kekayaan budaya Banyuwangi yang berpadu dengan keindahan alam.
Pembangunan resor ini akan dilakukan oleh investor David Makes yang dikenal sebagai ahli pariwisata berkelanjutan. Puluhan tahun hidup David dihabiskan untuk mengembangkan pariwisata berbasis alam di kawasan konservasi. Dia dikenal sebagai chairman Sustainable Management Group (SMG).
David dikenal berhasil mengembangkan kawasan wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang diberi nama Menjangan Jungle dan Beach Resort (MJBR). David mengembangkan sebagian kecil lahan di Taman Nasional Bali Barat untuk dibuat resor yang sangat ramah lingkungan.
David hadir di Banyuwangi
untuk mempresentasikan konsep pengembangan resor yang menjadi bagian integral
dari ekowisata di Gunung Ijen.
David mengatakan, resor tersebut akan dibangun kawasan Pos Paltuding yang tepat berada di kaki Gunung Ijen. Pos Paltuding adalah gerbang pendakian ke Gunung Ijen. Sejumlah pakar dilibatkan dalam pembangunan resor tersebut, termasuk pakar yang memahami karakteristik alam pegunungan.
"Kami lakukan persiapan matang. Aspek lingkungan dan sosial menjadi perhatian utama. Resor ini akan menyatu dengan alam, berharmoni dengan Ijen, sekaligus sebagai bagian edukasi peduli lingkungan," kata David.
David menambahkan, dirinya tertarik mengembangkan wisata di Banyuwangi karena memiliki segudang potensi wisata alam. Ada perpaduan antara kawasan pantai, hutan, dan pegunungan. "Banyuwangi mempunyai pariwisata alam yang ikonik. Luar biasa potensinya," ujarnya.
Ditambahkannya,
persiapan pembangunan resort itu sudah mencapai 70 persen. Izin dari
kementerian kehutanan sudah dikantonginya meski sempat berliku
"Karena
Ijen ada di dua wilayah Kabupaten. Jadi saya harus mendapat rekomendasi Bupati
Banyuwangi, Bupati Bondowoso, dan gubernur sebelum mengajukan ke
Kemenhut," masih kata David.
Saat ini,
pihaknya memasuki tahapan perencanaan fisik. Ditargetkan Januari 2014 kegiatan
fisik dilapangan sudah dilakukan. David akan melibatkan sejumlah ahli yang
berkompeten, termasuk ahli vulkonologi.
Anas menambahkan, selain resor, di sepanjang jalur menuju kaki Gunung Ijen juga telah disiapkan sejumlah atraksi wisata berbasis komoditas perkebunan (agrotourism). Di sejumlah perkebunan menuju kaki Gunung Ijen telah dikembangkan agrotourism di mana wisatawan bisa merasakan sensasi perkebunan dengan semerbak harum kopi. Mobilitas wisatawan dijamin lancar karena jalan sudah diperbaiki hingga ke kaki gunung. Mobil keluarga pun bisa dengan nyaman melintasi alam permai menuju kaki gunung.
Anas menambahkan, selain resor, di sepanjang jalur menuju kaki Gunung Ijen juga telah disiapkan sejumlah atraksi wisata berbasis komoditas perkebunan (agrotourism). Di sejumlah perkebunan menuju kaki Gunung Ijen telah dikembangkan agrotourism di mana wisatawan bisa merasakan sensasi perkebunan dengan semerbak harum kopi. Mobilitas wisatawan dijamin lancar karena jalan sudah diperbaiki hingga ke kaki gunung. Mobil keluarga pun bisa dengan nyaman melintasi alam permai menuju kaki gunung.
Destinasi wisata di
perkebunan ini memungkinkan wisatawan ikut melihat proses pembuatan berbagai
kopi khas Banyuwangi, termasuk melihat binatang luwak yang dikenal bisa
membantu pemrosesan kopi. Selain itu, di tengah sejuknya perkebunan, wisatawan
bakal disuguhi atraksi seni-budaya lokal, mulai dari musik hingga tari. Berbagai
penganan khas lokal juga disajikan.
"Jadi saat akan naik ke Ijen, bisa mampir dulu di perkebunan, menikmati agrotourism. Perpaduan antara Kawah Ijen yang eksotis, agrotourism yang menyegarkan pikiran, serta panorama di sepanjang jalan yang memanjakan mata. Ini yang kami sebut sebagai 'Banyuwangi Experience' yang tidak bakal wisatawan temui di daerah pegunungan lain," tambah Anas.
"Jadi saat akan naik ke Ijen, bisa mampir dulu di perkebunan, menikmati agrotourism. Perpaduan antara Kawah Ijen yang eksotis, agrotourism yang menyegarkan pikiran, serta panorama di sepanjang jalan yang memanjakan mata. Ini yang kami sebut sebagai 'Banyuwangi Experience' yang tidak bakal wisatawan temui di daerah pegunungan lain," tambah Anas.
Untuk
mendukung sektor pariwisata, Pemkab Banyuwangi juga menggenjot pembangunan
infrastruktur. Semisal perluasan pembangunan Bandara Blimbingsari. Di rancangan
APBD 2014, pembangunan dianggarkan Rp 25 miliar.
"Tahun
depan kita perluas Bandara, dengan asumsi ada 5 operator penerbangan yang
beroperasi," jelas Bupati Anas.
Kompas.com, Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar