Kualitas
lembaga pendidikan pilot di Indonesia tidak kalah dengan sekolah negeri.
Sebagai contoh, dua lembaga pendidikan penerbangan milik pemerintah, yakni
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, dan Loka
Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Yudhi Sari Sitompul, kedua lembaga
pendidikan penerbangan tersebut telah berstandar internasional. Hal tersebut,
lanjutnya, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
para calon penerbang Tanah Air.
"Seiring
dengan meningkatnya maskapai penerbangan di dalam negeri, pemerintah terus
berupaya memenuhi kebutuhan dan kualitas pilot. Terbaru, kami membangun sekolahpenerbangan di Banyuwangi," ujar Yudhi, dalam siaran persnya (1/12/2013).
Dia
menyebut, langkah ini merupakan sebuah terobosan, mengingat lebih dari 60 tahun
pemerintah hanya memiliki satu sekolah tinggi penerbangan, yakni STPI Curug.
Padahal kebutuhan sumber daya pilot terus meningkat.
"Pembangunan
Loka Diklat Penerbang Banyuwangi sebagai komitmen kami dalam memenuhi kebutuhan
pilot nasional. Kami mencatat, Indonesia sedikitnya membutuhkan 1.800 pilot
hingga 2015 mendatang," terangnya.
Yudhi
mengungkap, selain dua lembaga pendidikan pilot milik pemerintah, pihaknya juga
mengawasi 13 sekolah swasta. Kurikulum, kualitas pengajar, dan fasilitas pada
sekolah tersebut diwajibkan sesuai dengan standar penerbangan yang ditetapkan
pemerintah.
Saat ini,
STPI Curug baru dapat mencetak 150 orang penerbang. Jumlah tersebut akan
ditingkatkan agar mampu mencukupi kebutuhan pilot di Indonesia. Untuk itu, STPI
telah menambah 18 pesawat latih Piper Warrior dan sedang mencari area pelatihan
baru. Mengingat tingginya biaya pendidikan penerbangan, pemerintah memberikan
subisidi bagi siswa-siswi terbaik untuk mendapatkan pendidikan pilot di lembaga
tersebut.
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar