Legenda penari Gandrung, Mbok Temu, mendapat mendapat
penghargaan dari Partai NasDem. Ia adalah satu diantara enam perempuan di Jatim yang menerima penghargaan serupa.
Mbok Temu yang memiliki nama asli Temumisti ini dinilai
pantas mendapat apresiasi karena kegigihannya melestarikan budaya lokal
Banyuwangi.
Usia renta tak membuatnya berhenti ataupun menyerah untuk
melestarikan Tari Gandrung. Hingga menginjak usianya yang ke 60 Tahun, Mbok
Temu tetap menari Gandrung.
Sayangnya perempuan kelahiran Banyuwangi ini tidak bisa naik
panggung untuk menerima penghargaan istimewa dari partai yang dipimpin Surya
Paloh.
Mbok Temu tiba di Hotel JW Marriot, Surabaya, sesaat setelah
acara penganegerahan dan deklarasi "Perjuangan Perempuan Nasdem' bubar.
Maklum, perjalanan dari Banyuwangi ke Surabaya membutuhkan
waktu 6 jam. Apalagi, Mbok Temu mendapat tugas mengisi acara dengan menari
Gandrung di Banyuwangi yang selesai pada Pukul 04.00 WIB.
"Saya dari menari subuh tadi langsung berangkat, ya
terlambat. Apalagi ada macet di jalan," kata Mbok Temu yang disambut
petinggi Partai NasDem Jatim dan pusat di hotel.
Ikut menyambut Mbok Temu antara lain Ketua Badan Pemenangan
Pemilu Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan, Ketua Bidang Media dan Komunikasi
Publik DPP Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi, Ketua Partai NasDem Jatim
Laksamana (purn) Tedjo Edipurdianto dan Siti Nurbaya Ketua Bidang Otoda DPP
NasDem.
Mbok Temu mengaku bangga masih ada partai yang peduli dengan
apa yang telah dilakukan. "Terima kasih atas perhatiannya," kata Mbok
Temu yang mengaku masih lelah itu.
Mbok Temu menjadi penari Gandrung sejak usia 15 Tahun. Saat
ini masih terus aktif melestarikan budaya hingga mendirikan sanggar tari Seni
Gandrung Banyuwangi dan menelorkan bibit-bibit penari gandrung hingga ada yang
membuka sendiri sanggar tari.
"Saya berharap agar budaya ini dilestarikan dan
mendapatkan perhatian dari pemerintah," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar