Pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan
pemerataan. Bahkan dibandingkan pusat kota, di perputaran uang di kecamatan-kecamatan
lebih besar.
Demikian Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan
di hadapan PNS-PNS perencana wilayah yang berasal dari berbagai kota dari Jawa
Timur, Sulawesi, Kalimantan, Bali, sampai Papua.
Dalam acara yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu, selain Anas juga
menghadirkan pembicara Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Anas mengatakan, selama ini di Jatim pusat pertumbuhan masih
didominasi oleh daerah Surabaya dan sekitarnya. Surabaya dan lima kota sekitarnya yang luasnya hanya 16%
dari total wilayah Jatim mendominasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Jatim sebesar 44%. Sedangkan 32 kabupaten/kota lainnya yang luasnya 84% dari
total wilayah Jatim hanya menyumbang 56% PDRB Jatim.
"Pertumbuhan Jatim relatif bersifat konvergen karena
memusat di beberapa kota saja," kata Anas di Hotel Santika, Jemursari,
Surabaya, Senin (2/12/2013)
Di Banyuwangi, sambung Anas, pertumbuhan bersifat divergen
karena relatif merata ke kota-kota kecamatan. Wilayah pusat kota Banyuwangi
yang terdiri atas 6 kecamatan dengan luas 25% dari total wilayah Banyuwangi
menyumbang 42% PDRB Banyuwangi. Adapun 18 kecamatan lain dengan luas 75% mampu
mendominasi PDRB hingga 58%.
"Perputaran uang di beberapa kecamatan sekarang lebih
besar dari pusat kota Banyuwangi. Ini pentingnya memadukan pertumbuhan desa dan
kota," kata Anas.
Tambah Anas, bagaimana desa yang kuat potensi komoditasnya
bisa menghasilkan nilai tambah, yang lalu dipadukan dengan kota sebagai sentra
distribusi. "Antara pusat kota dan desa sebagai hinterland-nya harus
saling menyokong," ujar Anas.
Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar