Belasan penari gandrung anak-anak bergabung dengan 1.000
siswa SD di Taman Blambangan, Banyuwangi melakukan cuci tangan bersama-sama,
Kamis (31/10/203).
Mereka mengampanyekan pola hidup sehat dengan mencuci tangan
sekaligus memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia 2013 yang diperingati pada 15
Oktober lalu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya
menyatakan peringatan hari cuci sedunia ini adalah bentuk sosialisasi cuci
tangan pakai sabun kepada masyarakat sebagai salah satu pilar perilaku hidup
bersih dan sehat.
"Cuci tangan harus diajarkan sejak dini, dan diharapkan
agar para siswa yang hadir bisa menjadi contoh dan agen perubahan di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Dan Pemkab Banyuwangi akan membangun
tempat cuci tangan baik di sekolah-sekolah ataupun di ruang publik seperti
taman dan juga pasar," paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi Widji Lestariono menjelaskan cuci tangan pakai sabun dapat mencegah
tingkat penularan diare hingga 50 persen, dan infeksi saluran pernafasan hingga
45 persen. Selain itu juga bisa
meningkatkan kualitas kesehatan.
"Angka kematian anak dan balita di Indonesia cukup
tinggi sehinga kampanye cuci tangan pakai sabun harus dikenalkan sejak
anak-anak. Cukup di lima saat penting yaitu sebelum makan pagi, sebelum makan
siang, sebelum makan malam, setelah toilet dan saat mandi," kata dia.
Sementara itu, Rani Wijayasari salah satu siswa yang ikut
dalam kegiatan tersebut mengaku senang. "Akhirnya saya tahu pentingnya
cuci tangan dan membiasakan cuci tangan sebelum makan. semoga saja ada tempat
cuci tangan khusus di sekolahan," ungkap Rani.
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar