Ajang balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen
(BTDI) yang bakal berlangsung 2-5 November 2013, secara resmi dibuka oleh
Menteri Pemuda dan Olahrga (Menpora) Roy Suryo, hari ini di Banyuwangi.
BTDI sendiri diikuti oleh 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam
negeri dengan rute sepanjang 606 kilometer. Tur melintasi kawasan perkotaan,
pantai, perkebunan, hingga pegunungan dengan finish di Kawah Ijen.
"Saya bangga olahraga balap sepeda kian mendapat tempat
di masyarakat, terutama dipadukan dengan wisata atau sport tourism, seperti
yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi ini" kata Roy Suryo saat membuka
secara resmi BTDI 2013, di Banyuwangi, Sabtu (2/11).
Dalam kesempatan yang sama, Jamaludin Mahmood, Race Director
BTDI mengatakan, ajang balap sepeda ini akan menjadi ikon Indonesia selain Tour
de Singkarak.
Jamaludin yang merupakan pihak dari Persatuan Balap Sepeda
Internasional (UCI) mengatakan, BTDI adalah lomba dengan rute terbaik dan
terekstrem untuk tanjakan balap sepeda di Asia.
"Di BTDI pula, tim Jerman dan Denmark mau
berpartisipasi kali pertama di Indonesia. Sebelumnya tim Jerman dan Denmark
tidak pernah berpartisipasi di Indonesia," kata Jamaludin.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengatakan, BTDI adalah bagian dari upaya menggenjot industri pariwisata
melalui olahraga.
"Setelah pertama kali digelar tahun lalu, kunjungan
wisatawan ke Kawah Ijen meningkat pesat pasca-BTDI 2012," kata Anas.
Hari ini BTDI akan melewati etape pertama dengan circuit
race di kawasan perkotaan Banyuwangi. Sebanyak 205 pembalap akan menempuh 12
lap sepanjang 129,9 kilometer.
Rute yang cenderung landai pada etape ini seolah menjadi
arena pemanasan bagi para pembalap sebelum melalui stage selanjutnya yang lebih
menantang.
Pembalap dari UR Krostitzer-Univega Team Jerman dan Danish
District Team Denmark yang dikenal sebagai jago lintasan datar akan ditantang
oleh ratusan pembalap lainnya.
"Yang punya power memang akan unggul. Sebab, sebelum
garis finish adalah medan flat. Jadi jago-jago sprint akan beradu cepat untuk
merebut yellow jersey," tambah Guntur Priambodo, Chairman BTDI.
Namun, memasuki etape-etape berikut yang mulai menanjak,
diprediksi jago-jago tanjakan seperti salah satu pembalap terbaik Asia Ghader
Mizbani Iranagh dari tim Tabriz Petrochemical Team Iran dan Hari Fitrianto dari
CNN Brunei Darussalam, akan bersaing ketat.
Pada etape kedua, Minggu (3/11/2013), para pebalap BTDI akan
memacu pedal sepedanya dari Stadion Garuda Bajulmati, Wongsorejo menuju kawasan
Pantai Pulau Merah sejauh 189,6 kilometer.
Pada rute ini, selain mengandalkan kecepatan, para pembalap
juga harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk memenangkan race. Sebab, rute
yang naik turun dan panjang bakal menjadi jalur neraka yang cukup menguras
tenaga.
Di sepanjang jalan, pebalap disuguhi view persawahan dan
perbukitan yang asri. Para pebalap akan finish di Pantai Pulau Merah yang
memiliki panorama dan ombak menawan. Pada etape ketiga, Senin (4/11/2013), para
pebalap akan melalui rute Kecamatan Jajag-Genteng sepanjang 115,7 km.
Pada jalur ini, tantangan tidak seberat etape sebelumnya
meski tetap melalui kawasan perbukitan. Rute ini memberi kesempatan bagi
pembalap untuk kembali membuktikan skill-nya dalam beradu cepat balap sepeda.
Adapun pada etape keempat, Selasa (5/11/2013), rute yang
ditempuh Kecamatan Kalibaru – kawasan Kawah Ijen dengan kembali menyuguhkan
jalur neraka bagi pebalap.
Rute sepanjang 171,3 kilometer ini tidak hanya menyuguhkan
jalur yang panjang, tapi juga rute tanjakan dan kelokan yang curam.
Sejuknya hawa khas pegunungan di kawasan Kawah Ijen di rute
ini tidak lantas mengurangi beratnya medan, melainkan justru semakin menantang
ketangguhan para racer karena telah terbukti menjadi rute paling sulit dan
melelahkan bagi para pebalap BTDI tahun lalu.
Beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar