Banyuwangi berhasil menjadi juara Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon tingkat nasional. Penghargaan itu diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada acara Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2013 di Karangasem, Bali, Senin (25/11). Sebagai juara pertama, Banyuwangi dinilai mempunyai komitmen dan tindakan nyata dalam mewujudkan kabupaten hijau dengan berbagai program inovatif.
"Tentu penghargaan bukan tujuan dari sebuah program pembangunan. Penghargaan ini kami jadikan motivasi untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih hijau, sebuah daerah yang punya visi pembangunan berkelanjutan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi wartawan, Senin (25/11).
Kabupaten lain yang juga meraih penghargaan adalah Karangasem dan Minahasa. Adapun untuk tingkat kota, yang meraih penghargaan adalah Pasuruan, Ternate, dan Balikpapan. Untuk tingkat provinsi, peraih penghargaan adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu.
Anas mengatakan, konsep daerah hijau diterapkan secara masif dan terukur di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi telah memberikan bantuan bibit, penanaman, dan pemeliharaan. Total ada 238.200 bibit yang ditanam di seluruh penjuru Banyuwangi dalam setahun terakhir. Perhatian juga diberikan pada lahan kritis dengan penanaman di lahan kritis seluas 1.420 hektar dan di sempadan sungai seluas 32 hektar. Tak lupa di sejumlah wilayah mata air telah ditanami 19.500 bibit.
"Di Banyuwangi, kami banyak membangun ruang terbuka hijau (RTH) baru yang rindang. RTH-RTH ini tidak hanya punya fungsi ekologis sebagai peningkat kualitas lingkungan, tapi juga berfungsi sebagai ruang publik (public sphere) tempat masyarakat bertemu, berinteraksi, memperkuat relasi sosial, berkesenian, bahkan diskusi untuk mengkritisi dan memberi masukan ke pemerintah daerah. RTH-RTH ini dibangun hingga ke tingkat kecamatan, bukan hanya di pusat kota," kata alumnus program singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat, tersebut.
Anas menambahkan, komitmen lingkungan juga diwujudkan dengan mewajibkan semua PNS yang berjumlah 13.000 orang untuk merawat minimal satu tanaman di kantornya masing-masing. Ada tim khusus yang memantau perkembangan tanaman tersebut untuk kemudian dilaporkan ke masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Program ini kami namakan Zakat Oksigen. Belum kami luncurkan secara resmi, hanya saja sudah kami jalankan untuk meneguhkan komitmen bersama. Di kantor-kantor pemda sudah tidak diperbolehkan ada bunga palsu. Ke depan, akan kami luncurkan dengan melibatkan pihak non-PNS. Jadi masyarakat luas, bahkan publik luar negeri, bisa menyumbang satu tanaman. Secara berkala akan kami laporkan perkembangan tanaman itu melalui e-mail, jadi mereka tahu dan percaya bahwa tanamannya tumbuh baik di kabupaten kami," jelas Anas.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Senin (25/11) sore akan menanam pohon Kalpataru (Ficus religiosa) pada acara Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2013. Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) sendiri diperingati setiap 28 November dan Bulan Menanam Nasional (BMN) pada Desember, ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI No. 24 tahun 2008. Tema peringatan HMPI dan BMN tahun ini adalah "Wariskan Hutan Yang Lebih Baik Untuk Generasi Penerus Bangsa".
Pada peringatan HMPI tahun ini Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono akan menanam pohon Kalpataru (Ficus religiosa), Wakil Presiden Boediono menanam Badung (Garcinia dulcis), Ibu Wakil Presiden Herawati Boediono menanam Sawo Kecik (Manilkara kauki), dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menanam Cendana (Santalum album) serta Ibu Menteri Kehutanan Soraya Zulkifli Hasan menanam Mangga (Mangifera indica).
Beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar